When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa tidak capek duduk di sini sejak sebelum hujan sampai hujan reda?" tanya seorang pria yang membawa payung tadi mendekati Kiran, dan tentunya pertanyaan itu diajukan pada dua wanita yang mencoba untuk menerobos hujan yang sudah hampir reda itu. Kiran yang mendengar suara yang menurut Kiran sangat tidak asing di telinganya langsung berusaha untuk melihat wajah pria itu dengan sedikit menundukkan kepalanya ingin memastikan Kalau dugaannya benar. Beda halnya dengan Dini, yang merasa semakin bingung karena orang yang baru saja mendekati dirinya dengan sok akrabnya bertanya soal capek ataupun tidaknya. Kiran terkejut saat mendapati Papa mertuanya berdiri di dekatnya, dan ternyata sesuai dengan dugaan Kiran kalau suara itu memang milik Uncle Daniel. Degh "Kenapa Uncle disini? Bagaimana Un