EMPAT PULUH SEMBILAN (Rey's POV)

1233 Words

Saat Anton menasehati gue bahwa gue nggak boleh diem aja karena Anton dan Gege sadar diri bahwa mereka udah masuk terlalu dalam ke ranah sensitif gue, gue cuma dengerin. Tapi ketika dia udah selesai nasehatin gue, gue pun membuka mulut untuk membalas nasehat dia. "Iya, tapi gue harus ngomong apa? Sedangkan yang lo berdua omongin emang bener kan." ucap gue pasrah seakan-akan nggak ada lagi yang bisa gue debatkan. Mendengar jawaban gue yang terhitung pasrah itu, Anton pun bicara lagi. "Apakah kalo orang lain yang bilang begitu, lu juga akan diam aja?" tanya Anton. "Ya... Diem aja. Toh kan yang mereka bilang bener. Kecuali kalo mereka bilang sama kayak yang lo dan Gege bilang tadi, misalnya gue adalah penyumbat jodoh orang. Nah itu sih gue bakal protes berat karena... gue nggak merasa ka

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD