TIGA PULUH LIMA (Zanna's POV)

1178 Words

“Maksudnya yang penting itu... dadanya besar atau nggak?" Tanya Retno dengan polosnya. Tidak hanya aku, ternyata bu Siska juga ikut melongo ketika mendengar pertanyaan Retno yang sangat polos itu. Aku tidak tau deh itu sudah masuk ke golongan polos atau malah bodoh. Pasalnya dia terlihat sangat biasa saja dan tidak merasa bersalah ketika bertanya soal itu di depan bu Siska yang notaben nya adalah seorang guru. Karena di Indonesia kan hal ini termasuk hal yang tabu . Kok bisa - bisa nya dia bersikap biasa saja dan tidak merasa bersalah sama sekali? Kalau aku jadi Retno sih aku sudah malu duluan . Bahkan aku yang mendengar nya saja merasa sangat malu . Apa lagi bila aku yang mengatakan nya . Astaga . Kini aku melirik bu Siska lagi . Jika sebelum nya Retno dan Bu Siska saling adu tatap s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD