Spontan Aira beranjak dari pangkuan Deanova sembari merapikan gaun tidurnya yang sudah berantakan tak karuan sedangkan Deanova masih membatu di tempat dengan bingung.
"Abang sih!" kesal Aira lalu bergegas masuk ke dalam kamar untuk menyusul Elora yang berlari ke kamar mandi.
Lantas Deanova bangkit dari tempat duduknya dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dalam hati Deanova berdoa jika putrinya tidak menyaksikan adegan intimnya bersama sang istri.
"El kenapa?" tanya Deanova dengan panik saat melihat Aira memijit tengkuk Elora yang sedang muntah-muntah.
"Bang tolong bikinin teh hangat dan ambilkan obat El di kamarnya. El demam lagi ini," terang Aira yang langsung dilaksanakan oleh Deanova.
Sembari melangkah menuju dapur Deanova memikirkan sesuatu. Di benaknya berbagai argum
