45. Crisis

1835 Words

Case 45  Chihaya melihat penulis kembali dari bagian administrasi membuat Chihaya harus mengakhiri panggilan telepon itu dengan terburu-buru. “Aku harus pergi. Jaga Keita untukku sesuai dengan kesepakatan kita, pegang janjimu!” “Halo!” Sambungan telepon berakhir, Makoto tidak sempat bertanya tentang pria yang mengincar nyawa Chihaya. “Kenapa? Apa yang terjadi?” Rei sejak tadi berada di samping Makoto dalam mobil. Ia tahu panggilan telepon itu mendesak dan sangat penting hanya dari ekspresi wajah Makoto saat menerimanya. Karena itu ia hanya diam dan mendengarkan. “Tidak Rei, aku tidak bisa bicarakan ini padamu. Aku harus bertemu dengan Ken.” Tandas Makoto dingin. “Ahh, begitu.” Makoto sangat tegas memisahkan pekerjaannya sampai-sampai Rei hampir saja merasa kecewa. Apa boleh buat, Rei

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD