Satu

1379 Words
Kimberly berjalan keluar dari lift apartemen yang ia tinggali dengan papanya, ia dan papanya tinggal di apartemen paling mewah Di Jakarta, semua aset papanya di Skotlandia dijual dan membeli properti di Jakarta, Untungnya papa Kimberly segera mendapat pekerjaan disini sehingga uang tabungan sisa penjualan aset tidak berkurang. Kimberly melangkah keluar lobby, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh arah, ia bingung harus kemana karena ini gedung komplek apartemen dan dia harus mencari supermarket terdekat, ia mendekati seorang security apartemen dan akan bertanya. "Excuse me, can I ask something?" tanya Kimberly. Security itu terdiam, ia bingung dengan ucapan Kimberly, ia tidak mengerti apa yang dikatakan Kimberly. "Maaf miss saya tidak mengerti" "Maaf...., maksud saya, saya bisa tanya sesuatu?" "Oh iya, apa yang bisa saya bantu?" "Saya mau ke supermarket belanja bahan makanan, anda tahu supermarket terdekat disini?" "Kami ada supermarket di komplek apartemen ini, di belakang gedung utama ini" "I see, behind this building?, oke thanks" ucap Kimberly. "Hah.... "Security itu kebingunga lagi dengan ucapan Kimberly, Kimberly berlalu meninggalkan lobby dan mengitari gedung utama apartemen, ia kemudian melihat sebuah supermarket besar, ia tersenyum senang karena tidak perlu terjebak macet karena supermarket ada di dekat apartemennya. Kimberly kemudian masuk ke dalam supermarket dan mengambil troly, ia mulai mendorong troly menyusuri rak rak dalam supermarket dan mengambil bahan bahan yang ia perlukan. Ia mengambil kebutuhan yang biasa ia beli saat di Skotlandia yaitu beras, roti, minyak goreng, daging, ayam dan sayur juga buah buahan, juga bahan kebutuhan rumah lainnya. Hampir satu jam Kimberly belanja, ia kemudian berjalan ke kasir membawa troly yang penuh bahan makanan.  Setelah dikasir ia bingunh bagaimana ia bisa membawa banyak barang itu ke apartemen. "Miss.... Its any delivery order service?" tanya Kimberly. "Apa?, maaf nona saya tidak mengerti ucapan kamu" jawab kasir itu bingung. "I mean, layanan antar. Saya tidak bisa membawanya sendiri" ucap Kimberly menunjuk belanjaannya yang banyak. "Oh tentu ada. Isi alamat disini" kasir itu menyerahkan selembar kertas pada Kimberly, Kimberly kemudian menulis nama dan alamatnya di kertas itu dan menyerahkan kembali pada kasir, ia juga sekaligus membayar biaya pengiriman.  Kimberly kemudian berjalan keluar dari supermarket, ia kemudian mengikuti langkahnya namun ia tidak kembali pulang ke apartemennya, ia malah keluar dari komplek apartemen dan menuju jalan raya, seperti ada yang menuntunnya untuk melangkah ke jalanan, baru beberapa langkah Kimberly keluar dari komplek apartemen, sebuah bunyi yang sangat keras membuat semua orang terkejut, begitupun Kimberly. Matanya terbelalak melihat sebuah truk menabrak sebuah mobil sport mewah, sebuah lambhorgini venone berwarna merah, mobil ditabrak dari belakang dengan keras sehingga mobil terdorong ke depan hingga menabrak tembok karena tepat ada tikungan dan tembok pagar sebuah gedung. Mobil lambhorgini itu ringsek, truk itu langsung melarikan diri, beberapa orang yang  ada di lokasi berhamburan menuju mobil itu, demikian juga Kimberly, ia melihat ada dua orang yang ada di mobil itu, seorang pria dan wanita. Beberapa orang segera membuka pintu mobil dan akan mengeluarkan penumpang mobil tapi dihalau oleh Kimberly. "Wait... Don't do that" pinta Kimberly. "Aduh neng, neng bicara apa atuh?, kami teu ngarti" ucap seorang pria paruh baya. "Maaf... Maaf, maksud saya jangan dikeluarkan pak, kita panggil ambulans saja, takut malah mau membuat luka mereka semakin parah" Kimberly memperjelas ucapannya, ia masih belum sepenuhnya bisa berbicara dengan memakai bahasa Indonesia. "Benar juga ya, ya sudah nona tolong telepon ambulans" "Baiklah nomornya berapa?" tanya Kimberly mengeluarkan ponsel dari kantongnya. "Nona tidak tahu nomor ambulans?" "Maaf pak, saya baru di kota ini" "Baiklah, nomornya 021-89*****" Kimberly segera menghubungi nomor yang diberikan orang itu dan meminta ambulans segera datang, 10 menit kemudian 2 ambulans datang dan membawa korban kecelakaan itu, entah apa yang terjadi kemudian Kimberly malah ikut dalam salah satu mobil ambulans tersebut.  Kimberly juga tidak mengerti kenapa ada dorongan kuat di hatinya untuk ikut ke rumah sakit bersama korban kecelakaan. ~~~ ~~~ IGD rumah sakit riuh karena kedatangan korban kecelakaan, Kimberly hanya bisa duduk di depan ruang IGD, ia bingung harus melakukan apa, yang bisa ia lakukan adalah memainkan permainan di ponselnya hingga ia bosan, kemudian ia berdiri dan masuk ke lobby rumah sakit, ia edarkan pandangannya, seperti ada magnet yang menariknya menyusuri lorong rumah sakit. Ia susuri satu persatu kamar dan sebuah kamar yang terbuka membuatnya berhenti. Kimberly melihat ada seorang pria yang terlihat kesakitan, dan ia hanya sendiri, tidak ada yang menjaganya. Kimberly kemudian melangkah masuk dan mendekati pria yang kesakitan itu, ia lihat kaki pria itu terluka parah dan sepertinya sulit diobati, ia menatap pria itu dengan seksama. Kenapa tidak ada keluarga yang menjaga pria ini bathin Kimberly, ia sangat kasihan pada pria paruh baya itu, matanya antara terpejam dan terbuka. Kimberly meletakkan tangannya diatas kaki pria itu  yang terluka dengan jarak 1 cm, Kimberly kemudian memejamkan mata dan membaca mantera. "Bog daj vesolju moč, da od tega človeka rani" Kimberly mengulangi ucapannya beberapa kali, tiba tiba ia seperti mendengar suara petir yang sangat keras membuatnya tersentak dan membuka mata, jantungnya berdetak kencang karena apa yang ia lakukan tadi, ia terlalu ingin menolong pria itu yang membuatnya gegabah menggunakan kekuatannya. Ia menutup mulutnya karena sadar petir itu adalah peringatan jika black witched sudah mengetahui bahwa kekuatan white witched sudah digunakan, Kimberly kemudian berbalik dan berlari keluar kamar rawat. "Hei tunggu....!!" teriak pria itu yang sudah duduk, ia menatap heran pada kakinya yang sudah tidak ada luka, ia juga tidak merasa sakit lagi, ia yakin gadis itu yang menyembuhkannya tapi ia tak tahu bagaimana caranya, sudah 2 minggu ia kesakitan dirumah sakit karena luka penyakit diabetesnya itu, anak anaknya tidak ada yang mau menjaganya dan meminta perawat menjaganya. Ia mencoba turun dari ranjang dan ia senang karena ia bisa berdiri bahkan berjalan. Kimberly berlari keluar  dari ruangan  inap pria yang ia sembuhkan namun di lorong tanpa sengaja ia menabrak seorang pria berpakaian dokter. "I am Sorry" ucap Kimberly terbata. "Hei ini lorong rumah sakit, jangan berlarian" ucap dokter itu mengingatkan. "Maaf... " Kimberly mengulangi kata maaf dalam bahasa Indonesia. Ia kemudian melangkah cepat setengah berlari meninggalkan dokter itu, dokter itu menatap kepergian Kimberly dengan rasa bingung. "Kenapa dia?, seperti ketakutan" gumam dokter itu kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruang VVIP yang ditempati pria paruh baya itu, saat memasuki ruangan dokter itu terpaku dan menatap tak percaya apa yang sedang dilihatnya, ia melihat pria yang ia ingin cek keadaannya atas permintaan dokter spesialis penyakit dalam dr. Rendi berjalan jalan seperti orang yang sehat, padahal 2 hari lalu ia juga visit mewakili dokter Rendi namun keadaannya masih memprihatinkan, dan akan lama masa penyembuhannya. "Pak Arsyad.... Anda.... " "Dokter Reynand, lihat saya sudah sembuh" pak Arsyad menunjukkan kakinya yang tidak ada luka sama sekali. "Bagaimana bisa?, biar saya periksa" ucap dokter Reynand meminta pak Arsyad berbaring dan memeriksanya, ia pun heran kenapa lukanya sembuh  seketika. "Bagaimana ini terjadi?, sungguh sulit dipercaya" kata dokter Reynand masih tak percaya akan apa yang ia lihat. "Tapi ini kenyataannya, oh ya dok, apa dokter lihat gadis yang keluar dari sini, dia yang menyembuhkan saya" "Gadis?" "Iya, entah apa yang ia lakukan ia memegang kaki saya dan mengucapkan sesuatu, tapi saya tidak mengerti apa yang diucapkannya." "Apa gadis tadi?" gumam dokter Reynand. "Gadis itu putih, tinggi, rambutnya hitam dan matanya belo" "Apa benar begitu,  baiklah kalau begitu pak Arsyad cek darah lengkap ya, biar kita tahu apa yang terjadi" ucap dokter Reynand bijak. "Baik dok" ~~~ ~~~ "Dokter Reynand, diminta menemui dokter Rendi di ruangannya" ucap seorang perawat diambang pintu ruangan dokter Reynand. "Baik, terima kasih sus" Reynand segera menutup laptopnya dimana ia sedang browsing bagaimana bisa seseorang yang memiliki luka diabetes bisa sembuh dalam waktu semalam saja dan tanpa bekas, namun ia tak mendapat informasi apa apa. Ia kemudian berdiri dan keluar dari ruangannya menuju ruangan dokter Rendi, Reynand mengetuk pintu dan masuk, ia melihat wajah dokter Rendi memperlihatkan expresi kebingungan, tangannya memegang sebuah hasil laborat, Reynand menduga itu adalah hasil lab pak Arsyad. "Kenapa dokter Rendi?" tanya Reynand. "Saya bingung dengan hasil lab pak Arsyad, kenapa kadar gulanya normal, dan tentang luka dikakinya itu, kenapa bisa tanpa bekas hilang begitu saja" "Saya juga tidak mengerti dok, apakah ini yang dinamakan keajaiban? tapi sangat sulit di percaya" jawab Reynand. "Apa yang sebenarnya terjadi pada pak Arsyad?, sudahlah dokter Reynand, diluar itu saya senang ia sudah tidak tersiksa lagi" "Iya, tapi saya masih penasaran siapa gadis itu sebenarnya?" "Gadis?, gadis yang mana?" "Bukan... Bukan siapa siapa dok" Lynagabrielangga
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD