Chapter 1

1105 Words
Fiona pov   Aku sedang duduk di sofa sambil menonton film korea, film korea adalah film kesukaanku tapi gak semuanya yah, tergantung bagus atau tidaknya, kalau bagus aku tonton kalau tidak yah aku ganti chanell nya.   Oh iya namaku Fiona Alberthat, Rambut panjang sebahu, tinggi nggak pendek juga nggak, jadi yah sedang aja dan aku mempunyai hobby menari balet. Menari Balet sejak aku berumur 10 tahun sudah masuk les balet, sampai sekarang aku masih les nari balet kok.    Bunda sama ayahku sangat mendukung aku menjadi seorang putri Ballerina, makanya aku dimasukkan les balet. "Hei dek, ganti dong filmnya bosan tau film korea melulu, yang lain kek nonton tuh film barat lah masa filmnya romance mulu, ck dasar labil" kata abangku   Maaf ya, lupa deh kenalin kalau aku mempunyai abang yang bernama Andri Pratama Alberthat. Umurku dengan abangku hanya terpaut 3 tahun, umurku 25th sedangkan abangku 28th. Abangku ini orangnya playboy cap gentong deh, kadang aku pernah liat dia di cafe sama cewek yang lumayanlah gak jelek gak cantik lagi makan di cafe. Eh besoknya aku pernah jalan sama Alika ke Bioskop mau nonton film Insidious. Saat film sudah pertengahan ada cewek teriak sumpeh gede banget suaranya terus aku liat siapa orangnya (cuma pengen tau) eh cewek itu meyuk-meyuk alias peluk-peluk bang Andri tapi bukan cewek yang ada di cafe itu. "Ih, apaan sih datang-datang langsung nyosor minta ganti filmnya No Way! karna Fio lagi PW nya nih nonton! Abang nonton ajalah di kamar" ucap ku "Nggak bisa adekku sayang, kamu aja yah nonton di kamar. Abang kalau nonton dikamar pasti langsung ketiduran!" ucapnya " Nggak mau!, Fio mau nonton disini. Emang abang mau nonton apa sih?" ucapku "Abang mau nonton Moto GP nih, Ayolah dek sekali aja sama abang ngalah please..." ucapnya dengan puppy eyes nya "Ck entaran deh bang. Fio lagi seru-serunya nih nonton" "Elah dek. Pasti nih film ada siaran ulangannya. Kalau Moto GP kan siaran Live dek, kalo film korea mana ada siaran livenya"   Aku hanya berdengus kesal. Sudahlah aku ngalah saja sama abangku yang ganteng ini. "Yadeh tuh ganti saja, Fio mau tidur tapi di pangkuan abang ya" "Dasar manja! sini tidurlah" katanya sambil nepuk-nepuk pahanya. langsung saja aku tidur di pangkuannya dan tiba-tiba mataku sangat berat dan mataku pun langsung terpejam. ♬♬♬   Cahaya matahari masuk ke dalam sela-sela gorden Hello Kittyku, mataku pun terbuka dengan perlahan. Aku beranjak dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badanku.    Setelah selesai mandi aku membuka gorden Hello Kittyku. Cahaya matahari pun langsung masuk ke dalam kamarku. Kenapa aku bangun sudah ada di kamar ya? oh iya pasti bang Andri yang memopohku ke kamar.   Setelah selesai bersiap-siap, aku bergegas ke meja makan untuk breakfast bersama Ayah, Bunda dan bang Andri. "Pagi anak bunda, nyenyak banget sih tidurnya. Mimpi apa semalam nak?" tanya bunda    Bunda selalu begitu pasti tiap bangun pagi ditanyanya nyenyak gak tidurnya? atau tidak pertanyaan yang kedua Mimpi apa semalam? hayolah bunda biasa saja kenapa! Aku bukan anak kecil lagi yang harus di tanya seperti itu. " Biasa saja bun, gak ada mimpi apa-apa" ucapku sambil memakan salad yang sudah di siapkan sama bik Asih "Yasudah, nanti setelah pulang kerja kamu langsung aja ya ketempat les balet kamu, soalnya miss Lala tadi telpon bunda kalau nanti malam jam 8 kamu harus latihan balet" ucap bunda " Siap itu bun, Fio malah seneng banget hari ini ada jadwal balet"   Sarapan pagi pun sudah selesai, aku harus pamitan sama bunda, ayah dan bang Andri untuk pergi ke kantor Wijaya group. " Bunda, Ayah, bang Andri. Fio pergi dulu yah Assalamualaikum" ucapku dan langsung mengambil kunci mobil yang ada di gantungan khusus buat kunci mobil. Terdengar suara Ayah, Bunda dan bang Andri menjawab salamku ♬♬♬ Beruntungnya aku, jalanan Jakarta tidak macet. Jadi hanya 30 menit aku pun sudah sampai di kantor. Aku memasuki lobby kantor dan naik lift untuk bisa mencapai meja kerjaku.   Dan sampailah aku di meja kerjaku dan aku disini sendiri. Meja sebelah kiriku kosong, sedangkan meja disebelahku ada mbak Mila sebelahnya meja mbak Mila ada Aldy.   Kalian tau, kalau aku itu diam-diam suka ngelirik Aldy sedang bekerja karna kalau dia sedang bekerja dia terlihat begitu tampan, dan gagah dengan jas nya. Yang aku bingung wajah Aldy dengan pak Radit itu sangat mirip, apa mereka adik-kakak? mungkin tidak kan pak Radit seorang CEO dan Aldy seorang Karyawan biasa so mana mungkin mereka adik-kakak.    Suara high-heels datang sepertinya ke arah meja aku deh, ku lihat ada seorang sekretaris nya pak Radit dan dibelakangnya ada seorang perempuan. Kayaknya aku sangat familier deh dengan wajahnya tapi siapa ya? Eh iya Alika. Alika kenapa dia kerja disini ya? bukannya papanya punya kantor cabang sendiri? dan papanya adalah rekan bisnis papaku. "Hello nona Alika Anderson..." ucapku "Huaaa.... Fiona Alberthat miss you so much" kata Alika sambil memelukku   Dan kami cerita panjang lebar tentang Alika yang disuruh papanya kerja disini sebagai karyawan karna harus bisa kerja sendiri. Sepertinya hidup Alika dan aku itu sama persis, walaupun orang tua kami punya kantor sendiri, tapi mereka menyuruh anaknya untuk belajar hidup mandiri.   Satu lagi, Alika orangnya susah move on. Dari kecil sampai sekarang masih saja ingat dengan Devannya padahal Devan saja tidak pernah berhubungan sama dia hanya teman kecil doang. ♬♬♬   Dan aku harus kerja lembur, sedangkan Alika dia sudah pulang, di ruangan ini hanya ada aku dan Aldy saja yang dapat lembur. Tapi lemburnya gak sampai malam banget kok paling nih kerjaan selesai jam tujuh, sekarang sudah pukul petang.   Setelah selesai siapin laporannya, gue membereskan meja-meja yang berantakan. Setelah beres, aku pamitan kepada Aldy-ku. Aldy ku? yah itu cuma harapanku saja untuk mendapatkan hatinya Aldy. "Aldy, aku pulang dulu ya. Selamat malam." ucapku   Oh no, aku lupa nanti malam kan aku harus latihan nari. sekarang sudah pukul tujuh. "Iya" kata Aldy tanpa melihatku. Hanya 'iya'? doang? gak ada kata lain gitu seperti 'hati-hati dijalan' atau tidak 'iya, sampai jumpa'. Ya Alloh nih orang kok datar banget sih... oke ini cuma harapanku saja. ♬♬♬   Setelah abis nari balet. aku  langsung pulang kerumah karna perutku sudah keroncongan. Sengaja aku tidak beli di cafe karna aku lebih suka masakan mama dan bik Asih.   Setelah selesai makan, aku menuju kamar untuk mandi air hangat di dalam bathtub. Selesai mandi aku main  laptop dan membuka jejaring socialku   Aku pun me-login f*******: dan setelah masuk ke dalam sss, ku cari di pencarian yang bernama Aldy. Datanglah sederet nama Aldy Aldy Putra Sanjaya Santoso Aldy Aldy Pradipta dan Aldy Prihanto Aku meng-click Aldy Pradipta, muncullah wallnya dan foto profilnya dia bersama cewek bak model. Dan kulihat Oh My God. Apa ini benar statusnya? ku harap itu tidak benar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD