Rasa nyaman tidur berdekatan dengan Rafael membuat Sofia terlelap. Sekarang dia baru saja membuka mata dan mendapati lelaki itu masih tertidur pulas di sisinya. Dia merasakan kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik. Sofia menggeser tubuhnya pelan-pelan. Wanita itu kini menghadap wajah Rafael. Jarak wajah mereka hanya beberapa sentimeter saja. Alis tebal, hidung mancung, dan rahang tegas lelaki itu membuat Sofia terhanyut. Bibir sensual milik Rafael, bagian itu juga yang mampu membuat Sofia tidak berkedip hingga beberapa menit. Sofia tidak mengelak, setiap detik yang dia lalui bersama Rafael begitu berbeda. Dia selalu menemukan kelembutan dan kebaikan hati dari pria itu. Sofia bahkan hampir lupa kalau mereka sebenarnya sedang pura-pura menikah dalam ikatan yang sah. "Beruntung sekali,