Bryan masih melangkahkan kakinya menuju kebun di belakang vila. Pria itu menyapukan pandangannya ke segala arah. Menatap keasrian kebun belakang vila yang ditanami pepohonan buah. Pria itu pun tersenyum menatap pepohonan yang tampak berbuah lebat. Jambu kristal, ya itulah tanaman buah yang di tanam di kebunnya oleh Mang Asep. Bryan merasa bersyukur karena telah memberikan kepercayaan pada orang yang sangat amanah seperti Mang Asep. Pria paruh baya itu tak hanya merawat rumahnya tapi juga pekarangan yang awalnya tak bermanfaat sama sekali. Kini Bryan terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam kebun jambu kristal. Hingga akhirnya pria itu menemukan sosok yang dia cari. "Assalamualaikum, Mang Asep." Bryan tampak menyapa Mang Asep yang sedang sibuk menggembur kan tanah dengan cangkul n