geng ciks
*Kejadian tadi pagi
Segerombolan cewek, alias geng ciks yang terdiri dari 6 orang cewek Berjalan ke arah kelas XI-F. Yang di pimpin satu orang cewek berpostur pendek.
Berjalan paling depan, dengan wajah angkuh dan sombong,
"brak!"
4 Orang yang sedang di samping meja tersebut sontak menghentikan perbincangan mereka,
Semua orang yang berada di kelas langsung mentap ke arah sumber suara.
"kalian temen si jalang kan! Di mana dia!" teriak si pendek yang bernama cika.
"apa-apaan lu, pagi-pagi udah bikin ribut!" jawab lusi salah satu dari 4 orang tersebut.
"pagi-pagi itu sarapan nya yang bergizi" lanjut nana yang masih bagian dari 4 orang itu.
"ho.oh biar pikirannya jernih ngga emosi mulu" timpal desi
" mungkin dia sarapan pake racun" lina ikut nimbrung
Sontak mereka berempat tertawa
"haha.. Anjir"
"kalian! Bisa diem nggak! Gua nggak bercanda! Mana si jalang!" cika langsung nyerocos
"dih, mana ada jalang disini klo cari jalang di club malam lah anjir" jawab lina
"si jalang vio si viona!" jawab cika
"maksud lu apa nyebut temen gua jalang hah!" teriak nana
"mirror cok dirimu itu yang jalang" lanjut lina
sebelum cika membalas,
ketua kelas XI-F langsung menghentikan mereka,
"woy cut! Masih pagi udah bikin ribut, disini bukan ajang adu mulut, kalo mau ribut sono di lapangan jangan disini! Terus Kalian berenam mau balik ke kelas apa mau ke ruang BK? Kalo mau balik ke kelas cepet keluar dari sini" jelas bagas si ketua kelas.
"buset dah, cowok kok tukang ngadu, untung ganteng kalo jelek udah gua timbuk lu" jawab salah satu anggota geng ciks
"ya udahlah cik kita balik aja dari pada di aduin cowok lehoy" sambung anggota yang lain
"cih, dasar cowok lemah pengadu lagi" balas cika
"nanti kita lanjut! Jangan lupa ajak si jalang!"
Geng ciks langsung pergi dari tempat itu.
"kamprt-, gua di bilang lehoy dan lemah. Belum pernah di sleding tuh cewek_-" umpat si ketua
***
"gitu vi ceritanya. Untung di usir pak ketua jadi ribut nya nggak terlalu lama" nana bercerita kejadian tadi pagi
"hmm..."
"lu punya masalah apa sama cika" tanya lusi
"kenal cika aja nggak" jawab viona
"lu sih tadi pagi nggak di kelas tpi malah di atap sekolah" timbal desi
"suka banget kesini cuma buat bolos pelajaran, apa lu segitu nggak sukanya sama pelajaran sekolah?" sambung lina
"seenggaknya gua bolos juga ada waktu buat baca buku pelajaran, jadi gua masih paham sama materi-materinya" jawaban viona membuat sahabatnya terdiam.
viona termasuk murid pintar di kelasnya meski jarang mengikuti pelajaran tapi viona menguasai semua mata pelajaran.
#viona pov
"gitu vi ceritanya"
nana menceritakan kejadian tadi pagi kalo ada orang yang nyari ribut sama gua.
"Hmm..."
Udah biasa gua mah di tuduh sana-sini sama orang gak jelas,
"lu punya masalah apa sama cika?" itu pertanyaan lusi
"kenal cika aja nggak"
gua emng nggak kenal sama tuh orang tau dah cika mau ciko apa ciki gua ngga kenal.
kebanyakan yang nyari ribut itu gua nggak kenal sama orang-orangnya padahal ada yang satu sekolah.
bah, boro-boro kenal satu sekolah satu kelas aja gua ngga inget orang-orang nya.
"lu sih tadi pagi ngga di kelas tpi malah di atap sekolah"
ini suara desi, gua males aja gitu di kelas paling juga di sana gua tidur.
"suka banget kesini cuma buat bolos pelajaran, apa lu segitu ngga sukanya sama pelajaran sekolah?"
pertanyaan dari si lina, nih anak ikutan nanya juga ck, boros-borosin pengeluaran suara gua aja dah.
"seenggaknya gua bolos juga ada waktu buat baca buku pelajaran, jadi gua masih paham sama materi-materinya"
Emang sih gua jarang ikut pelajaran di kelas, tapi gua punya peraturan buat diri sendiri 'kalo nggak ikut pelajaran di kelas setidaknya baca materi pelajaran sendiri biar paham' dengan peraturan yang gua buat sendiri itu gua jadi nggak ketinggalan pelajaran hehe..
Hampir lupa,
Gua belom ngenalin 4 temen gua yang bisa di sebut sahabat juga, mulai aja dah..
#Lusi
Dia orang pertama yang mau berteman sama gua di kelas, orangnya baik suka cogan sekalinya di gertak/di kasarin langsung ngelawan balik
#nana
Dia dulunya musuh gua tapi sekarang udh jadi temen baik, orangnya baik kalo udah kenal, suka cowo tinggi, dia ini suka nyinyirin orang karena nyinyiran dia ini makanya dulu kita musuhan, tapi semenjak bergabung sama gua dan 3 yang lain, nyinyiran nya udah agak berkurang
#desi
Dia temennya lusi karena lusi temen gua juga makannya dia mau temenan sama gua, orangnya mah baik, paling sabar di antara kami, dia juga bijak terus ramah sama semua orang
#lina
Kalo dia ini karena posisi duduknya di samping gua makannya kadang ngajak ngobrol gua sama lusi saat kami berdua ngobrol bareng, ya tiba-tiba dia langsung akrab aja sama kita, mungkin karena dia humoris kali ya, tapi dia kalo sekalinya marah susah buat di cegah jadi hati-hati
***
*pulang sekolah
Viona dan kawan-kawannya melangakahkan kaki keluar dari gerbang sekolah smk bhakti jaya, rumah mereka satu arah dan diantara mereka rumah terjauh adalah rumah viona dan lusi
#viona pov
Seperti biasa kami pulang bersama, sebelum sekolah disini gua nggak tau kalo rumah mereka searah dengan rumah gua, bus yang kita tumpangi juga sama padahal gua biasa naik bus ini dan sering melewati komplek mereka sebelum sekolah di smk bhakti jaya, mungkin penyebabnya karena gua tidak pernah memperhatikan sekeliling kecuali keluarga gua sendiri makannya gua nggak mengenali mereka.
***
"haha! Lucu banget" nana tertawa secara tiba-tiba
"apaan si njir kayak orang setres lu ketawa tiba-tiba-_" ucap lina
"ini liat lucu banget" nana nunjukin video di hpnya
"njir haha! Liat nih kalian mau ngakak nggak" lina menunjukan video tadi ke viona dan yang lain.
"Wahaha!! Jatuhnya epic sekali"
Mereka berempat tertawa kecuali viona yang hanya tersenyum.
"vi lu nggak ketawa?" tanya desi
"kalian aja yang ketawa gua nggak usah" jawab vio
"lu nggak punya selera humor apa-, heran gua" timbal lusi
"muka lu juga irit ekspresi njir, lempeng kek jalan tol, wkwk" timbal lina
"Haha!" mereka tertawa kecuali vio
"lucu banget ya-_" jawab vio
"makanya tuh muka di pasang ekspresi dong" ucap nana
"iya nih gua ketawa, haha!" Viona tertawa dengan muka datar.
"kok cringe ya" ucap salah satu dari mereka
"dahlah, yang penting gua udah ketawa" viona menjawab sambil melihat ke arah halte bus
"Njir itu busnya udah mau berangkat!" viona langsung lari meninggalkan sahabatnya
"woy! Cepet amat larinya!"
"tungguin kita!"
Mereka lari menuju ke arah bus agar tidak tertinggal.
Mereka pun sampe di bus dengan nafas yang tersengal-sengal.
"hosh..hosh..hosh.. hampir aja kita ketinggalan bus klo si vio tadi ngga lari" ucap lusi
"apalagi ini udah jam setengah 5, biasanya ini bus terakhir. Untung dah" timpal yang lain
"dasar lemot" ucap viona
###
*perjalanan pulang
"kita duluan ya! Hati-hati di jalan"
"iya kalian juga hati-hati!"
Mereka berpisah di komplek delina, sekarang tinggal viona dan lusi yang masih melanjutkan perjalanan kerumah mereka.
Selama 6 menit mereka melangkah tiba-tiba geng ciks mencegat mereka.
Cika maju ke arah viona,
"lu viona?" ucap cika
"iya, kenapa? Ada masalah?"jawab vio
"pasti ada lah, gua nggak mungkin cegat lu kalo nggak ada masalah"
"bentar, lu siapa?" tanya vio
"lu nggak kenal gua?"
"dia siapa si?" tanya vio ke lusi
"cika yang tadi cariin lu" jawab lusi
"oh yang tadi pagi. Tapi gua nggak kenal lu tuh?"
"gua pacar diki" jawab cika
"diki? Gua juga nggak kenal tuh orang"
"alah ngga usah alesan! Lu kan yang ngerebut diki dari gua!"
"lah gua ngerebut cowok lu buat apa?"
"nanya buat apa? Lu kan jalang! Mana mungkin cukup sama satu cowok, pasti ngerebut cowok orang juga kan!"
"kalo ngomong di jaga! Vio bukan jalang lu kali yang jalang!" bentak lusi
"diem! Ini gak ada urusannya sama lu!" triak cika
"tenang lusi, gua gak papa kok di bilang jalang, yang penting gua bukan jalang beneran" ungkap viona
"tapi kan vi.."
"udah gak papa, lu diem aja biar gua yang selesain, dia cari masalahnya sama gua bukan lu okey" potong vio
"guys pisahin mereka berdua biar ngga ada drama persahabatan disini" pinta cika ke gengnya
"siap cik!" geng ciks mendekati lusi
"jangan sentuh temen gua! Minggir kalian!" vio berteriak ke geng ciks sambil mengepal
"wih mulai ngegas nih, guys mundur dulu, masalahnya belum selesai masa udah mau pake k*******n. Gua mau selesai.in masalahnya dulu nanti baku hantam juga gak papa, paling juga mereka kalah kalo baku hantam haha!" ucap cika
#viona pov
Kalo di pikir omongan cika bener juga, masa kita berdua lawan mereka berenam, peluang menang nya sih sedikit tapi belum tentu deng, soalnya gua dan lusi ikut ekskul bela diri jadi bisa aja menang tapi klo geng mereka ada yang jago bela diri juga susah.
***
"bener juga tuh, kita nonton aja dulu haha!" ucap salah satu
anggota geng ciks, mereka pun mundur dan menonton
"gimana? Mau ngaku lu ngerebut diki apa nggak?" tanya cika dengan nada menginterogasi
"gua nggak kenal diki, tau orangnya yang mana juga nggak" jawab vio
"lu masih mau alesan nggak kenal diki?"
"gua beneran nggak kenal diki"
"gimana nih guys, si jalang ini masih nggak mau ngaku, mau di apain nih?" ucap cika ke temen-temennya
"kita kasih pelajaran aja biar dia ngga rebut cowok orang lagi cik"
"katanya dia pinter, gak usah kasih pelajaran lah, langsung kita tampol aja mereka"
"maksud gua ya itu anjirr, sumpah b**o banget sih"
Ocehan geng ciks
"udah anjir! Langsung maju aja! Kita tampol bareng-bareng!" ucap cika
Geng ciks mendekati mereka berdua,
Sebelum k*******n terjadi mereka dikagetkan dengan suara..
"prang!!"
suara batu yang di hantam ke tiang listrik untuk menghentikan kegaduhan,
kegaduhan terhenti dan semua mata tertuju ke arah sumber suara.
Ada 3 cowo berumur sekitar 18 tahun dari arah sumber suara,
"berhenti kalian! Udah sore gini masih main! Pulang sekarang!" ucap seorang cowok yang bernama diki
"diki! Kenapa kamu kesini!!" cika langsung mendekati diki dan merangkul tangannya
"apaan sih, lu keringetan jangan pegang-pegang, tangan gua nanti basah kena ketiak lu" jawab diki
"ih kok gitu sih!" cika melepas rangkulannya
diki mendekati viona
"lu gak papa?"
Viona diam beberapa menit
"gua gak papa. Nggak usah peduliin gua"
"vii.. Kok gitu?" ungkap diki
"gua nggak tau lu siapa, gua cuma pernah liat lu beberapa kali jadi jangan sok kenal" jawab vio
"ya udah kenalin, gua diki" sambil mengajak berjabat tangan
Cika yang melihat itu hanya diam dan menahan amarah
"diki? jadi lu cowok yang katanya gua rebut? Haha" vio tertawa dengan muka datar tanpa membalas jabatan tangan diki
"siapa yang bilang?" tanya diki heran
"pacar lu lah!" jawab vio
"tapi gua kagak punya pacar.." bantah diki
"dahlah bodo amat, lusi balik yuk!" ajak vio, vio menarik tangan lusi dan berjalan menjauhi diki,
sebelum jarak mereka semakin jauh terdengar suara lirih namun jelas terdengar di telinga vio
"gua suka sama lu vi.."
Viona mendadak berhenti berjalan dan berbalik melangkah mendekati diki,
"terus? Gua harus jawab gua juga suka lu? Hoho tidak mungkin! tapi Makasih lu suka sama gua, gua juga suka sama diri gua dengan sepenuh hati kok, jadi gua nggak butuh ucapan suka dari lu, mending lu sama cika deh, kasihan dia nggak di anggap sama lu" ucap viona
"maaf tapi cika bukan pacar gua, gua sukanya sama lu" balas diki
Amarah cika semakin bertambah karena ucapan diki namun cika tetap diam seribu bahasa
"lah ya bodo amat gua nggak peduli, sebelumnya maaf gua kasar karena gua orangnya emng gini, gua juga mau ngasih tau sesuatu, gua tuh ilfil sama cowok yg baru kenal langsung ungkapin perasaan suka ke gua, paham kan? Gua skrng ilfil sama lu" ucap vio menusuk
"gitu ya? Maaf" ucap diki terdengar sedih
"udah sadar? Syukur dah" jawab vio enteng
Vio dan lusi pun pergi meninggalkan diki dan segerombolan orang yang kaget akan perlakuan vio ke diki.
Setelah kepergian vio dan lusi, amarah cika meledak
"hiks.. Hiks...tega banget lu dik sama gua, gua udah lama suka sama lu, gua jauhin cowok lain juga demi lu doang! Permintaan lu juga udah gua penuhi sebisa gua, trus ini balasan lu? Nggak nyangka gua" cika mengeluarkan uneg-unegnya
"gua kagak pernah minta apa-apa sama lu selain minta lu jauhin geng-geng berandalan, permintaan gua juga demi kebaikan lu, gua kagak nyuruh lu buat ngejauhin cowok-cowok, lu mau deket sama siapa aja gua kagak ngelarang kecuali sama geng berandalan" balas diki
"terus maksud sikap baik lu ke gua apaan? Kalo nggak suka gua ya nggak usah sok baik sama gua!" triak cika sambil menangis
"karena lu udah gua anggep ade gua sendiri"
***
Satu tahun yang lalu,
Cika merupakan anak yang kurang kasih sayang dari orangtuanya, ayah dan ibu cika sibuk dengan pekerjaan mereka,
karena minus kasih sayang itulah cika tidak pernah bahagia, ia mulai mencari kebahagiaan sendiri dengan pergi ke klub bersama teman-temannnya untuk minum hingga larut malam, teman-temannya ini adalah sekumpulan geng berandal yang suka membuat onar dan rata-rata dari mereka adalah orang yang tidak menurut dengan orang tua mereka dan pergi dari rumah.
Setiap malam cika dan geng berandalan itu pergi ke club dengan ktp palsu yg mereka ambil dari orang-orang dewasa dengan cara mencopet.
Suatu hari cika ikut melakukan aksi copet dengan 2 orang temannya, mereka menemukan korban/target, dia pria berbadan tinggi yang sedang menelfon di taman,
mereka melancarkan aksinya, cika bertugas mengambil dompet di celana si pria sedangkan dua orang lainnya mengawasi cika dari samping agar tidak ada orang yang melihat,
cika berhasil mengambil dompetnya namun pria tersebut sadar jika dompetnya di ambil. Cika langsung lari dengan dua orang temannya, namun cika kalah cepat dalam berlari, dengan kecepatan lari cika yang agak lambat pria tersebut berhasil mendorong cika hingga terjatuh
"aww!" keluh cika
Pria tersebut mengira cika adalah cowo karena penampilan cika yang memakai jeans dengan hoddie dan rambut di gulung ke atas tertutup topi hitam serta masker yang menutupi wajahnya.
"lu cewe?" ucap si pria, pria tersebut berjongkok dan memegang lengan cika agar cika tidak bisa kabur
"ini dompet lu.. Cepet Lepasin gua" ucap cika sambil menyodorkan dompet yang di ambilnya
"thanks, untung gak jadi di ambil, isinya penting ini" mengambil dompet miliknya dan masih memegang lengan cika
"maaf, tolong lepasin" rengek cika
"lepasin? gua mau laporin lu dulu, biar lu di penjara" ucap si pria yang membuat cika takut
"tolong jangan laporin gua, gua nggak akan ngelakuin hal itu lagi"
"yakin kagak?"
"ya..kin.."
"oke gua lepasin, tapi klo lu ketahuan ngambil dompet orang lagi awas aja, sekarang gua cabut dulu" si pria memutar badan berjalan menjauh.
Cika berusaha bangun, namun dorongan pria tadi sangat kuat hingga kaki cika berdarah tergores bebatuan disana, cika meringis kesakitan dan menyerah untuk mengangkat badannya sendiri.
Si pria yang belum jauh dari cika menengok kebelakang dan melihat cika yang masih terduduk disana,
pria tersebut menghampiri cika dan melihat kaki cika yang berdarah, si pria langsung mengusap luka cika menggunakan sapu tangan yang dia bawa dan mengikatnya,
cika hanya diam sambil meringis kesakitan, pria trsebut mengangkat cika dan berjalan ke rumahnya,
rumah pria tersebut tak jauh dari sana, hanya sekitar 7 menit perjalanan
"gua mau di bawa kemana? Turunin gua" bantah cika
"ke rumah gua, ambil obat"
"Nggak usah gua bisa jalan sendiri, turunin gua"
"diem atau gua laporin karena kasus lu ngambil dompet gua"
Cika langsung diam dan pasrah.
*di rumah pria tersebut
Cika di dudukan ke sofa, si pria ke belakang dan mengambil obat. Cika hanya diam dan memperhatikan pria tersebut, setelah pria tersebut mengambil obat dia mendekati cika dan mengobati lukanya
"kayaknya ini agak perih, tahan ya" ucap si pria sambil mengobati cika,
Cika meringis kesakitan tanpa mengeluarkan suara hingga kakinya selesai di obati.
"kuat banget lu gak nangis, padahal luka gini sakit banget loh" ucap diki
"luka fisik gak terlalu sakit di banding luka hati" jawab cika lirih
"haha! Ngomong apa nih bochil" pria itu bicara sambil tertawa untuk mengalihkan pembicaraan,
si pria paham dengan yang di maksud cika karena dia juga pernah merasakannya.
"jadi nama lu siapa? Gua diki:)" ucap si pria sambil tersenyum
"cika , mmm.. makasih udah nolongin gua"
"kan gua yang dorong lu makannya gua tolongin, btw rumah lu dimana biar gua anterin pulang"
"di komplek cendana"
"oke, ayo ke rumah lu, nnti ortu lu cariin"
"ortu gua sibuk kerja jarang di rumah"
"kita sama, gua juga di rumah sendiri sama pembantu. ortu gua juga sibuk kerja, gua dulu juga kesepian, tapi lama-lama gua sadar mereka kerja buat biayain gua jadi gua gak sedih lagi" ucap diki untuk membuat cika sadar.
"gua gak kepikiran kayak gitu, tapi bener juga"
"haha, ya udah yuk ke rumah lu" ucap diki
*di sekolah smk bhakti jaya
Cika kelas 10-D dan diki kelas 12-F.
Semenjak kejadian itu cika biasa melihat diki di sekolah entah itu saat ke kantin atau saat di lapangan sekolah, sebelum kejadian itu cika tidak pernah melihat diki di sekolahnya.
cika ingin menyapa, tapi dia masih merasa malu dan ragu.
Diki juga heran, ternyata cika berada di sekolah yang sama dengannya,
diki bukan termasuk siswa yang suka keliling sekolah jadi dia tidak pernah melihat cika namun setelah kejadian, diki selalu melihat cika dan berniat mencari kelas yang di tempati cika.
Setelah 3 hari penelusuran, diki menemukan kelas cika.
Setiap hari diki ke kelas cika entah itu sendiri atau bersama temannya untuk mengajak cika ke kantin bareng.
"cika! Lagi apa lu, ayo ke kantin" ajak diki.
Teman2 cika awalnya heran kenapa cika bisa akrab dengan kakel gans kayak diki, namun lama-lama rasa heran tersebut hilang dengan sendirinya dan teman-teman cika cuma memikirkan hal positifnya yaitu bisa bicara dengan diki dan kawan-kawannya di kelas, kan lumayan bisa ngobrol sama kakak-kakak gans kaya mereka.
Jika diki tidak datang ke kelas, cika yang akan pergi ke kelas diki dan membawakan makanan, karena cika tau jika diki tidak datang maka diki sibuk belajar untuk persiapan ujian.
Diki selalu dekat dengan cika entah itu di rumah atau di sekolahan
"cika, lu bisa jauhin geng-geng berandal yang suka pergi ke club dan hobi copet itu gak?" pinta diki pada suatu hari.
"emang kenapa dik?" tanya cika
"kalo bisa diki minta tolong lu jauhin mereka dan jangan punya hubungan sama mereka lagi, bisa?" balas diki dengan tersenyum
"siap kak! Laksanakan:)" ucap cika
"jangan panggil kak, kagak suka gua-_"
"iya-iya maap om"
"-_-"
diki sudah menganggap cika seperti adeknya sendiri, namun beda halnya dengan cika, cika tidak menganggap diki sebagai abangnya melainkan dia punya perasaan istimewa ke diki.
-----
permisi saya penulis baru, ini apk nggak ada pengaturan rata kirinya apa ya?