8.

546 Words
Fasya menarik tangan Vienza, Vienza bingung menatap Fasya. Dia melihat sekelilingnya penuh dengan wanita dan pria yang menggerakkan tubuh mereka tidak jelas. Ada yang saling menggoda dengan sentuhan-sentuhan yang membuat Vienza merinding. Ghafur menggeram melihat Vienza bersama Fasya, ingin marah tapi tak bisa. Itulah posisinya yang menyedihkan sekarang. Akhtar melihat Fasya menarik tangan istrinya itu tapi dia hanya melirik sekilas dan kembali menatap wanita yang bersamanya saat ini. "Itu istrimu kan?" tanya wanita yang bernama Luna itu. Yang ditanya hanya diam tak menanggapi,Akhtar memegang pinggang Luna dan Luna tersenyum lalu merona. "Kurasa istrimu akan sangat terpukul melihat kau seperti ini." Akhtar memilih tak mendengar dan sibuk bermesraan dengan Luna sambil mengikuti irama musik. Vienza ditempatnya merasa dipermalukan dengan perlakuan Akhtar. Bukan karena dia cemburu,hanya saja karena Akhtar sudah melukai harga dirinya.semua orang disini tahu kalau dia adalah istri dari Akhtar .tapi Akhtar malah bermesraan dengan wanita lain didepan matanya sendiri. Tangan Vienza menggeram dan ingin menghampiri Akhtar tapi Fasya menahannya. "Mari kutunjukan cara membuat sepupu b******k ku itu terganggu." Fasya sengaja menarik ikat rambut Vienza dan memegang pinggang Vienza, dia mengisyaratkan agar Vienza ikut menikmati musik seperti dirinya . Vienza mengerti dan dia tersenyum lalu berjoget layaknya sedang menikmati party ini. Semua orang terkagum saat melihat Vienza tersenyum dan meliukkan tubuhnya seperti itu.Beberapa orang bahkan berbisik-bisik tentangnya. "Lihat betapa menggodanya putri itu.kurasa pangeran tidak tahan jika terus melihat sang putri.makanya dia memilih dekat dengan wanita lain.hihihihi..." Suara wanita yang berada dekat dengan Akhtar dan Luna membuat Akhtar mau tak mau melihat apa yang dilakukan Vienza . Akhtar melotot tak senang karena Vienza begitu seksi dengan senyuman bahkan tertawa bersama Fasya. Rambut ikalnya tergerai menambah kesan seksi istrinya itu. Dilihatnya Ghafur mendekati Vienza dan menarik tangan Vienza. Apa-apaan, kenapa Ghafur berani menyentuh istrinya itu, pikirnya. Dia meninggalkan Luna dan berjalan mendekati Fasya yang terlihat sedang bertengkar mulut dengan Ghafur,tapi tangan Ghafur masih tetap memegang tangan Vienza. "Hei..hei...sedang merebutkan istriku Hem ?" Ghafur dan Fasya  terdiam saat suara Akhtar terdengar oleh mereka. "Ghafur lepaskan tangan mu dari istriku, lancang sekali kau menyentuhnya" Ghafur dengan berat hati melepaskan tangan Vienza. Vienza sendiri hanya diam tak ingin berkomentar. "Maaf pangeran,saya hanya ingin menjauhkan putri dari pangeran Fasya." "Kau pikir aku hama harus dijauhkan" Fasya melotot tak suka. Pesta seakan terhenti karena keributan yang mereka buat. "Apa pun alasan kalian berdua jangan pernah menyentuh milikku lagi mengerti. Ghafur kau bisa kembali ke istana sendiri, aku akan menikmati malam sebentar dengan istriku yang cantik ini". Vienza menegang mendengar kata menikmati malam dari Akhtar. dia seperti trauma dengan malamnya bersama Akhtar. Akhtar memegang tangannya dan pergi dari pesta itu. lalu mobil sport merah sudah ada didepan mereka, supir memberikan kunci dan Akhtar melajukan mobilnya. Mobil itu berjalan dengan kecepatan tinggi dan berhenti disebuah pantai. "Apa kau cemburu melihat ku dengan Luna " Akhtar menatap intens wanita disebelahnya ini. Vienza hanya menggeleng. "Lalu kenapa kau berbuat hal itu bersama Fasya. Apa untuk memancing emosi ku." Vienza hanya menggelengkan kepalanya lagi. Karena geram melihat Vienza yang tertunduk dan hanya menggelengkan kepalanya , Akhtar membuka seat belt nya dan mencium Vienza. dia memaksa Vienza untuk membuka mulutnya. Tapi Vienza gemetaran. Akhtar merasa terpukul mengetahui Vienza seperti ini saat dia sentuh. Dia menatap Vienza yang mengeluarkan air mata kepedihannya. "Maafkan aku, aku benar-benar takut melakukannya lagi". Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD