27. Ayah(?)

2435 Words

Minggu pagi telah menyapa, sinar matahari perlahan menerobos di sela - sela tirai. Kedua insan itu masih terlelap di alam mimpi, Raka dan Genta. Gadis itu perlahan terusik tidurnya, dengkuran halus yang menindih dadanya membuat mata lentiknya membuka. "Mo, kok ada di sini sih?"  "Kamu kan nggak seharusnya tidur di sini, Sayang." lanjutnya dengan suara serak, badanya perlahan menggeliat. "Mas Raka, bangun!"  Ia memindahkan kucing hitam itu di sebelah kanannya. "Mo, kenapa nyari Mama? Kamu laper?" tanya Genta dengan mengelus bulu kucing itu.  Genta melirik Raka yang tengah memeluknya, senyum terbit. "Mas Raka, bangun. Udah siang loh," ucap Genta dengan mengelus kepala Raka.  "Mas Raka!" pekiknya saat tubuhnya melayang dan mendarat di atas tubuh Raka. "Nggak lucu, Kak! Lepasin!" Laki - la

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD