22. Sebenarnya ...

2283 Words

Siang hari ini, panas matahari menyengat kulit hingga memerah. "Gila! Panas banget!" pekik Remon. Tangannya bergerak mengipasi wajah yang sudah memerah itu. "Dedek haus, Ya Allah!" keluh Deni dengan mengelap keringat di dahinya.  Kelima cowok XII IPA 2 itu tengah menikmati masa hukumannya, berdiri di depan tiang bendera sampai jam pulang. "Ini kalau ke bawah pohon emang nggak boleh apa? Kan sama - sama berdiri," ucap Rifqi. Aldo menyikut lengan Rifqi, keras. "Bodo amat sih, Rif!"  "Ya Allah, ampuni dosa teman - teman Rifqi! Tempatkan kelak di surgamu yang paling VVIP!" ucap Rifqi dengan menadahkan kedua tangannya. "Bacot dah!! Efek laper nih bocah jadi gila!" ucap Remon.  "Pacar mana pacar! Nggak pengertian banget sih, cowoknya kepanasan kek gini!" seru Deni. Ke-empat pasang mata itu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD