"Tuhan... aku harus apa sekarang? Abiyan.tidak tahu jika aku sudah bersuami." Ucap Alena dengan dengusannya. "Aku harus menolaknya. Karena memang aku tidak mencintainya, aku hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tidak lebih." Ucap Alena dalam hatinya ketika ia melihat tim Abiyan sudah mencetak angka dalam permainan. "Tapi... bagaimana jika aku malah mempermalukannya saat menolak Abiyan di depan banyak orang nanti?" ucap khawatir Alena saat itu. Walau bagaimanapun. Alena juga tidak ingin Abiyan terluka saat itu. "Akh... aku tidak tahu lagi harus apa?" ucapnya saat tim Abiyan terus memenangkan pertandingan. Dimana saat itu memang sudah di sengaja oleh kedua tim agar tim Abiyan yang menang karena lelaki itu akan mengungkapkan perasaannya pada Alena. Hingga benar saja! tim Abiyan memang mena