When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Shera tidak bisa berkata-kata. Matanya yang panas terasa buram mendengar tawaran tidak terduga dari boss LinZone itu. Padahal tadinya dia tidak berharap banyak bisa diterima, mengingat pengalaman kerjanya hanya sebatas membantu bisnis mendiang suaminya dulu. Dia menghela nafas kasar, menghalau sesak yang nyaris meruntuhkan air matanya. Tuhan memang mengambil kebahagiaannya dengan mengakhiri tali jodohnya dengan Darin. Namun, DIA mengganti dengan mengirim orang-orang baik yang mengulurkan tangan saat dia terpuruk jatuh. “Terima kasih, tapi apa saya sanggup? LinZone perusahaan besar. Posisi wakil manajer pemasaran sepertinya terlalu tinggi untuk saya tempati, karena pengalaman kerja saya hanya sebatas itu,” ucapnya dengan suara gemetar. “Berarti kamu meragukan penilaian saya!” sahut Ibra.