When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cakra mengusap darah yang masih mengalir di dahinya karena pukulan Shera barusan. Bohong kalau dia tidak takut berhadapan dengan Ibra, Daren, Liam dan terutama Bimo. Namun, keadaannya sekarang sudah tidak memberinya pilihan lain lagi. “Bukankah memang seperti itulah bisnis? Kalau merasa tidak siap bersaing, kenapa tidak mundur saja?! Sama sepertiku yang juga tidak koar-koar setelah kalian menghancurkan Octagon, bahkan sampai orang kepercayaanku mati sia-sia disana!” sahutnya. “Tidak koar-koar, karena kamu merasa tidak sanggup berhadapan dengan kami dan takut polisi akan mengusutmu. Karena itu juga kan, kamu meminjam tangan Mateo Bastian lewat jalan fitnah? Kamu menghasut mereka dengan bilang kami yang sengaja menyerang gudangmu, mencuri senjata-senjata itu dan membakar tempatmu. Banci pe