When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dengan cara seperti apa sebenarnya Nova bisa memancing keluar seorang Hasan Pangestu yang liciknya minta ampun itu? Nova mengirimkan bukti pencucian uang yang mantan mertua Shera itu lakukan, dan mengancam akan menyerahkannya ke polisi. Benar saja, hanya perlu dua jam pria tua itu pun dengan bodohnya datang setor muka. Dia memang sudah mengantisipasi bakal kena jebak, tapi tiga orang anak buah yang mengawalnya datang itu bahkan cuma dalam sekali gebrak langsung keok. Dan sekarang Hasan Pangestu seperti orang kena mental. Duduk terikat di ruang bawah tanah gudang penyimpanan milik Ibra yang terletak jauh di daerah pinggir. Mulutnya dibungkam lakban, mukanya semakin pucat ketakutan setelah dikurung hingga seharian di tempat gelap, pengap dan lengang itu. Jelas dia takut, karena Nova bilang