Setelah agak lama berdiri, kaki Hendra pun mulai terasa pegal. Dia kembali meminta Erlin untuk berhenti mengisap rudalnya. Lalu Hendra duduk di atas kursi kursi makan dekat meja. Hendra meminta Erlin untuk mendatanginya dengan cara merangkak seperti binatang berkaki empat. Bagai seorang hamba sahaya, Erlin merangkak ke arah slangkangan Hendra. Matanya tertumpu pada benda yang mengacung besar dan panjang di belahan slangkangan sang security yang setiap pagi dia lihat sangat gagah dan jantan dalam balutan seragamnya. Begitu sampai di depan slangkangan Hendra, tangan Erlin langsung kembali menyambar benda itu. Dan dalam hitungan sekejap mata, Erlin sudah kembali mengisap dan mengulum rudal Hendra yang kian mendebarkan hatinya itu. Isapan dan sedotan Erlin bahkan lebih rakus dan buas hingg