Kamu Jahat

1881 Words

Aline melangkah meninggalkan rumah itu menuju mobil yang terparkir tak jauh di sana. Riny mengikutinya dari belakang. “Maaf, Bu sudah mengganggu. Permisi,” pamit Roby, disambut anggukan oleh Bu Dulah. Aline tak kuasa menahan tangisnya. Hancur sudah harapan yang sudah dia gantungkan setinggi langit, bahwa sang suami masih hidup. “Mungkin harapanku terlalu besar,” ucap Aline dalam isaknya. Riny menatapnya dalam diam. Dia tidak tahu harus mengatakan apa pada wanita yang tengah bersedih. Sifatnya yang tomboy, kadang tidak peka dengan kesedihan seseorang. “Gue pikir sih, wajar aja lu berharap. Namanya usaha. Gimana kita mau tau dia bener Rimba atau bukan kalau kita gak buktiin sendiri. Kalau sudah tau kenyataannya seperti ini, paling tidak … lu gak hanya berharap dalam kehampaan,” uja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD