Munafik

1591 Words

Pukul 21.30 kami meninggalkan kafe. Terpancar raut gembira dari Pak Ravi juga Emely. Gadis itu kini tak lagi menunjukkan sikap sinisnya padaku. Bahkan jadi terkesan ramah. "Bye, sampe ketemu lagi Aline." Emely melambaikan tangannya padaku. Aku balas dengan lambaian tangan, juga senyuman. Sementara Rimba hanya mengangkat tangannya dan berpamitan dengan Pak Ravi, lalu berlalu k3 mobilnya. Aku hanya memandangnya dengan tatapan nanar. Lelakiku ini pintar menyembunyikan segalanya. Pak Ravi membukakan pintu mobil untukku, aku pun segera naik setelah mengucapkan terima kasih sebelumnya. "Saya akan segera mencicil handphone ini bulan depan, ya, Pak," ucapku saat mobil sudah melaju. Lelaki di sampingku ini menoleh sekilas lalu kembali fokus ke jalanan. "Please, Aline. Jangan bilang kalau k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD