Ponsel

1673 Words

Meeting berjalan lancar, walau pikiranku melayang kemana-mana. Aku hanya bisa memperhatikan lelaki itu dengan rasa yang bergemuruh di d**a. Azan Ashar menghentikan meeting ini, lebih tepatnya Rimba yang menghentikannya. Dia bilang kami harus melaksanakan sholat terlebih dahulu. Aku semakin terperangah dengan perubahannya. Dia ... terlihat jauh berbeda. "Kita sholat dulu. Jangan sampai dipanggil sama atasan kalian langsung menghadap, tapi dipanggil sama Yang Membolak-balikan hidup kalian, kalian masih saja lalai," ucapnya. Kami semua saling pandang. Sungguh kata-katanya sangat menohok. "Ayo, kalian ambil wudu dulu, saya tunggu di mushola," ucapnya sambil bangkit berdiri. Mataku tak bisa diajak kompromi, selalu saja mengikuti setiap gerakannya yang dulu tak pernah berarti, namun seka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD