Adik Ryota

1899 Words

Arsyla mencari Krystal di kelasnya, kemudian mengajaknya ke lapangan basket. Mereka disana bukan untuk berlatih, tapi untuk bicara. Krystal memandang anak-anak tim basket putri yang tampak menunggunya. Mereka memiliki ekspresi lebih ramah dari sebelumnya. Tiba-tiba dia merasa merinding. "Kalian tidak akan mengajakku untuk ikut turnamen kan? Sudah aku katakan, aku tidak mau jadi cadangan. Kalian ingin aku bergabung dalam tim, hanya saat kalian butuh!" Krystal menebak segalanya, dia tidak bermaksud untuk menyinggung, tapi bukankah mereka sangat tidak baik dengan memperlakukannya seperti ini? Arsyla tidak menyangka, Krystal akan menebak langsung dan sangat berterus terang. Dia seharusnya sudah menebak reaksinya, Krystal pernah menjadi leader. Gadis itu pasti sangat tersinggung sekarang. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD