Gara-Gara Gado-Gado

1152 Words

Seharian Indira dan Vanya berada di luar kantor. Pagi hari dia harus pergi ke pengadilan lanjut siang hari meeting dengan klien hingga sore. Keduanya menyempatkan makan siang di sebuah warung tenda pinggir jalan yang terkenal gado-gado nya sangat enak. “Kamu tadi posting foto kita saat makan siang?” “Iya, Dir. Eh, ngak ada wajah kita hanya gado-gado saja yang aku posting.” “Pantas saja Pak Ihsan berisik banget minta di bungkusin.” “Yah, kenapa enggak bilang dari tadi. Jam segini pasti sudah habis.” “Aku baru sempat buka ponsel, Va.” “Mana kita bakal balik ke kantor lagi. Sepupuku bakalan ngomel sepanjang jalan kenangan!” Indira mendesah, dia menyesal karena tidak membuka ponsel sejak pagi. “Terus gimana dong?” Vanya berpikir sejenak sebelum pulang ke kantor. Mereka tidak boleh kem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD