8

1594 Words
"You have many fans Gara, you famous, many people like you. Kamu emang bener-bener berkesan Gar. Bagiku juga." ujar Giselle melihat Gara. "Don't start anything Giselle. Silent, please." ujar Gara saat ia membawa Giselle pergi ke kelas mereka. Giselle saat ini bertemu kembali dengan Hanna dan Salsa. Mereka berdua tentu langsung mendekati Dalila dan bertanya apakah ada yang sakit atau tidak. Sungguh tadi mereka benar-benar shock. "Lo beneran udah ga papa kan Selle? Sumpah ya gua beneran ga nyangka hal tadi bisa kejadian disana. Lo tahu kita semua jadi berasa ga bisa tenang tahu ga ada di dalam tadi." ujar Hanna yang diangguki oleh Salsa. "Bener sih harus nya tadi semua nya di suruh keluar aja." ujar Giselle. "Eh gila Lo sama Gara btw tadi kemana aja? Mayan lama loh ihiy beneran dah ini pdkt lagi kank? Cocok cocok yok balikan." ujar Salsa pada Giselle membuat Giselle malu dan saat ini ia senyum-senyum sendiri. Namun Giselle juga saat ini memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh fans Gara tersebut. Giselle memikirkan mereka semua yang mengidolakan Gara dan itu tidak hanya satu atau dua orang saja tapi sangat banyak sekali. Ia jadi minder. Rasanya gua minder karena Gara sekarang pun juga kayak udah menjauh dari gua, gimana gua bisa Deket kagi sih sama Gara. Apa iya gua harus dalam kondisi yang nyeremin terus? I mean kondisi yang bahaya supaya Gara mendekat dan akhirnya nolong gua. Batin Giselle tersebut saat ini. "Eh Lo udah makan atau belum Selle?" tanya Hanna kepada Giselle itu. "Gua udah makan tapi kalo kalian mau makan ayo gua temenin. Lagian kayak nya Gara juga lagi sibuk sama temen-temen nya kok." ujar Giselle. "Oke deh ya udah ayo kita ke kantin. Jangan lupa nanti Lo juga bilang sama kita ya. Pokok nya ceritain Lo tadi kemana aja sampe bisa ada di lapangan juga tadi tuh. Anjir banget gila di tonton sama kakak kelas dong." ujar Salsa yang saat ini tampak sangat heboh menanggapi hal tadi itu. "Yang di tonton itu bukan gua Salsa, tapi Gara. Wajar lah kalo Gara ditonton sebegitu nya. Dia banyak fans terus juga dia kan lovable banget. Eh ga bukan cuman lovable aja tapi juga pacarable banget. Gua jadi makin takut kalo di antara fans nya Gara ada yang nyantol ke hati Gara. Gimana dong kalo kayak gitu. Jadinya gua sedih nih, alasan putus aja belum tahu masa udah move on dia nya." ujar Giselle dengan wajah yang saat ini terlihat cemberut. "Eh eh tenang aja Selle. Kita berdua mah yakin kalo Gara itu ga mungkin pindah ke lain hati. Lo mah tenang aja ya." ujar Salsa kepada Giselle. "Nah eta teh bener. Ga cuman juga berdua tapi berempat di tambah sama Vano dan Aksa. Karena kita berempat tuh percaya kalo Lo sama Gara tuh udah deh couple goals banget." ujar Hanna sembari mereka berjalan. "Iya couple goals bagi Lo berempat doang. Gua sekarang jadi kayak Dejavu tau ga sih. Eh ga sekarang sih tapi semenjak di putusin sama Gara. Gua jadi Dejavu waktu dulu Arga ninggalin gua gitu aja ya walaupun Arga bukan cowok gua tapi sakit nya sama banget." ujar Giselle sembari duduk. Mereka kini sudah sampai di kantin SMA dan saat ini cerita dari Giselle itu pun terpaksa harus dihentikan dalam sekejao karena mereka akan memesan makanan dan minuman. Giselle kali ini hanya memesan minuman saja karena tadi ia sudah makan. Setelah sudah memesan mereka lanjut. "Lo masih inget-inget tentang Arga ya Selle?" Tanya Hanna yang mana Hanna dan Salsa sebenarnya belum pernah tahu bagaimana wujud dari Arga sebenarnya karena memamng mereka belum pernah saling bertemu juga. "Ya jelas lah gua ingat Han. Gua mana bisa ngelupain Arga. Sampai kapan pun juga gua ga akan pernah bisa ngelupain Arga." ujar Giselle itu. Dan ucapan Giselle itu terdengar oleh Gara yqng tanpa mereka sadar saat tadi mereka pergi ke kantin, Gara dsn kedua teman nya pun juga pergi ke kantin. Bahkan Gara memikih tempat duduk yang dekat dengan tempat duduk milik Giselle. Namun ternyata ia salah karena ia malah mendengar kepahitan saat ini. Ia kalah lagi oleh teman masa kecil Giselle tersebut. Mungkin jika dirinya bisa Giselle lupakan dengan cepat tapi tidak dengan teman Giselle. Gara saat ini meminum es yang tadi ia beli. Ia meminum nya seperti orang yang sedang kepanasan. Namun memang fakta nya saat ini dia sedang kepanasan, sangat panas sekali rasa nya berada di tempat ini sekarang. "Why you can't forget Arga?" Tanya Salsa kepada Giselle tersebut itu. "Why? Gua juga ga tahu kenapa yang pasti gua benar-benar ga bisa kalo disuruh buat ngelupain Arga. Because he ia my first friend. Dulu dia selalu ada buat gua kapan pun gua butuh. Ya walaupun sekarang dia ngilang ga tau kemana tapi gua tetep yakin kalo dia bakalan balik kesini lagi. Gua yakin karena dia pernah janji sama gua dan dia ga pernah sekalipun mengingkari janji yang pernah dia buat." ujar Giselle menjawab pertanyaan dari Salsa itu. No, Giselle. You can't forget him because you can't move on and he not your friend, he is your first love. Batin Gara yang saat ini memutuskan untuk pergi dari kantin. Aksa dan Vano yang sedari tadi bermain game dan menggunakan headset tentuntifak mendengar pembicaraan dari ketiga cewek tadi. Mereka berdua sangat bingung ketika Gara tiba-tiba pergi dari sana. "Okay Giselle but you must try to forget him. At least kalo dia ga balik Lo ga akan terlalu sakit hati Selle." ujar Hanna dan Salsa pun setuju dengan Hana. "Kalian berdua tahu jawabannya, gua ga akan pernah bisa." ujar Giselle. "Okay deh kalo gitu ganti pokok pembicaraan aja ya. So Lo tadi kemana aja sama Gara?" Tanya Salsa mencoba mengganti pembicaraan mereka itu. "Gua tadi ke kantin makan sama Gara terus habis itu kita berdua ke lapangan basket outdoor dan disana Gara main sendiri tadi nya. Terus pas istirahat makin banyak yang nonton dan dia tetep main dong tanpa ngeliat yang nonton dia. Sampai akhir nya tadi Gara ditantang sama Kakak kelas maka nya tadi lapangan outdoor jadi rame banget." ujar Giselle dengan semangat menceritakan apa yang terjadi tadi kepada kedua temannya itu. "Oh my God pasti rame banget sih tadi itu. Gimana banyak yang neriakin Gara pasti ya sampe Lo tadi bilang kalo Gara banyak fans nya?" tanya Salsa. "Ya kayak gitu lah, gua tadi kan duduk di Deket Kakak Kelas gitu dan mereka kayak nya suka banget sama Gara. Kata mereka Gara itu udah perfect banget jadi cowok dan pasti nya pacarable. Ya siapa sih yang ga suka sama Gara? Ya kan?" ujar Giselle yang diangguki oleh Salsa dan juga Hanna itu. Makanan mereka sudah datang dan saat ini mereka pun sedang memakan makanan mereka. Giselle saat ini melihat ke sekitar dan ia sangat terkejut ketika di samping nya tepat nya meja samping nya itu ternyata adalah Vano dan Aksa yang seperti nya sedang main bersama game online. Giselle juga langsung mencari keberadaan Gara karena seharus nya jika ada mereka berdua pasti Gara pun juga harus nya ada disini. Namun ternyata tidak ada. Kenapa Gara ga ada disini ya, kemana Gara? Apa dia di kelas? Tapi masa sih karena biasa nya dia paling ga suka di kelas kalo ga ada Vano atau Aksa karena dia ga bisa ngobrol atau bercandaan. Ah mungkin dia di kelas tidur kali ya karena kekenyangan. Batin Giselle tanpa tahu bahwa tadi Gara ada disana. Bel masuk sudah berbunyi dan saat ini mereka semua berangsur-angsur mulai masuk ke dalam kelas. Kakak kelas masuk ke kelas 10 IPS 2 dan mereka semua memeriksa barang bawaan dari siswa-siswi baru tersebut. "Bagi yang barang bawaan nya tidak lengkap akan ada hukuman. Kalian mengerti?" ujar kakak kelas itu sembari menggeledah tas bawaan mereka. Giselle yakin bahwa dirinya sudah membawa semua yang di perlukan itu. Namun sepertinya ia lupa salah satu nya. Ia panik ketika melihat tas-tas di depan yang mana ada satu butir telur. Ia benar-benar tidak ingat akan itu. "Salsa, ini disuruh bawa telur juga?" tanya Giselle yang terlihat panik. "Lah iya, Lo ga bawa ya jangan-jangan?" tanya Salsa dan Giselle mengangguk panik. Ia semakin panik ketika kakak kelas sudah sampai di depan nya. Kakak kelas mengeluarkan semua nya hingga tak bersisa dan mereka langsung menanyakan telur kepada Giselle saat ini. Giselle mengatakan bahwa ia lupa membawa karena ia tidak ingat membawa telur. "Maju kamu ke depan sekarang." ujar Kakak kelas dan saat ini Gara menatap Giselle yang lagi-lagi sangat ceroboh. Ia pun bingung sekarang. Dan ketika kakak kelas sampai di depan meja nya ia pun melihat ke kakak kelas. "Bagus semua nya udah lengkap." ujar kakak kelas itu kepada Gara tapi Gara saat ini menatap ke arah Giselle yang seperti ketakutan akan di hukum. Malah seperti nya hanya dia saja yang lupa membawa telur. Ia pun akhirnya mengehentikan kakak kelas itu dan membuat seluruh kelas menjadi kaget. "Sekarang ga lengkap kak. Saya harus dihukum." ujar Gara setelah ia memecahkan telur yang ada di dalam plastik itu. Kakak kelas itu mendekat. "Maksud nya apa? Kamu tadi bawa telur." ujar Kakak Kelas tersebut. "Yang di minta adalah telur yang bulat dan tidak pecah. Tapi punya saya pecah jadi saya harus dihukum." ujar Gara dan akhirnya Kakak kelas meminta Gara untuk maju meskipun ia saat ini bingung juga dengan tingkah Gara. Sementara sekelas yang baru sadar apa maksud dari Gara itu pun langsung merasa baper berjamaah karena mereka tahu bahwa Gara mau di hukum untuk menemani Giselle yang akan dihukum. Mereka pun sudah mengatakan cie dan juga ramai membuat kakak kelas harus berteriak untuk menghentikan mereka. Gara saat ini berada tepat di samping Giselle dan Giselle masih menatap tak percaya ketika melihat Gara ada di samping nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD