Giselle masuk ke dalam rumah nya, sebenarnya masih banyak tanya yang ingin Giselle tanyakan kepada Gara tapi Gara seperti nya tidak memiliki waktu untuk menjawab itu semua. Giselle pun hanya bisa berdiam saja.
Saat ini Giselle tidak kemana-mana karena ia memang tidak memiliki jadwal untuk pergi ke mana pun. Jadi nya ia boring dan berakhir dengan melihat album yang ada di meja kamar nya itu. Album yang berisi orang-orang yang sangat ia sayangi. Saat pertama membuka album itu Giselle langsung melihat foto keluarga nya dan foto keluarga besarnya. Giselle tersenyum. Ia bahagia dan bersyukur bisa lahir di keluarga yang seperti ini. Ia sangat senang.
Lalu Giselle membuka lembaran lainnya hingga ia berhenti di satu lembaran yang mana lembaran itu merupakan lembaran foto dirinya masa kecil bersama dengan Arga. Giselle tampak melihat foto itu dengan tersenyum. Rasa nya benar-benar rindu sekali kepada Arga. Entah sekarang Arga di belahan bumi mana ia hanya berharap bahwa Arga akan kembali.
"Gua masih nunggu Lo buat balik Arga. Lo itu udah segalanya buat gua, Lo udah kayak kakak buat gua Arga. So, please come back on me again. I always waiting for you." ujar Giselle sembari mengusap foto Arga saat ini.
Sementara itu Giselle juga saat ini melihat foto di bawah nya yang mana merupakan foto nya bersama dengan Gara. Itu foto yang di ambil saat mereka masih SMP dan pasti nya saat mereka berdua masih berpacaran. Mereka tampak bahagia dengan pose saling merangkul. Ah Giselle sangat rindu. Mungkin ini yang dinamakan dekat tapi jauh, Giselle dan Gara berada di tempat yang sangat dekat tapi semua nya terasa sangat jauh sekali.
"Gara, andai aku tahu apa yang buat kamu mutusin aku pasti aku bakalan perbaiki semua nya Gar. Aku sayang banget sama kamu, you are my first love. And you say that first love never die, right? So come back again for me Gara. I can't do anything without you." ujar Giselle dengan putus asa.
Ia tidak bohong ketika ia mengatakan bahwa Gara merupakan first love nya karena Gara memang begitu ada nya. Meskipun banyak sekali yang menyangka bahwa sebenarnya bukan Gara lah yang menjadi first love dari Giselle melainkan teman masa kecil Giselle yang selalu Giselle ceritakan ke siapa pun dimana pun dan kapan pun yang tidak lain tidak bukan adalah Arga. Mereka hanya tidak tahu saja bahwa anggapan mereka itu semua salah.
"Sayang kamu kok ngelamun gitu, lagi ngeliatin foto kamu sama Arga ya? Mama yakin pasti Arga bakalan balik kok." ujar Mama Giselle kepada nya.
"Iya Mah, kangen banget sama Arga. Mama sama Papa beneran ga tahu ya Arga sama keluarga nya dimana? Kangen banget rasa nya sama mereka. Ah iya mah, Mama sama Papa jadi buat ke New York?" tanya Giselle karena kemarin Papa nya bilang bahwa Papa dan Mama nya akan pergi ke New York untuk perjalanan bisnis mereka dan kali ini ia bertanya lagi karena tentu saja ia ingin oleh-oleh dari mereka. Ia melihat Mama nya mengangguk kali ini.
"Jadi dong, kamu pasti mau oleh-oleh kan? Ya udah besok kamu tulis aja mau apa ya. Sekalian juga sama Hanna dan Salsa atau temen-temen kamu yang lain. Kalo udah kabarin Mama aja." ujar Mama nya tersebut dan Giselle mengangguk dengan senang. Saat ini Mama Giselle sudah turun ke bawah.
Ia menemui Papa Giselle dan mengatakan tentang Giselle yang sampai sekarang masih memikirkan tentang Arga. Mereka berdua pun semakin yakin bahwa sebenarnya Giselle itu sangat menyukai Arga. Disini lah Papa Giselle ingin membuat surprise untuk Giselle tapi sebelum itu ia mencari dulu keberadaan dari Arga dan keluarga nya. Pasti Giselle akan sangat senang.
"Emang nya kalo udah ketemu mau di beri tahu ke Giselle nya kapan lah? Kalo bisa tuh di saat yang tepat aja Pah." ujar Mama Giselle menyarankan.
"Boleh.. boleh. Gimana kalo pas ulang tahun nya Giselle aja? Kayak nya pas deh kalo pas ulang tahun Giselle kan?" tanya Papa Giselle dan Mama nya pun menyetujui hal itu karena menurut nya itu ide yang sangat bagus.
Mereka pun langsung meminta kepada bawahan mereka untuk mencari keberadaan dari Arga dan kedua orangtuanya karena ia juga putus contact saat itu dengan mereka. Papa Giselle pun saat ini mengobrol lagi disana.
Sementara itu Gara sedang berada di kamarnya, ia kembali memikir kan tentang perasaan nya kepada Giselle yang ia yakini bahwa ia sendiri masih sangat menyayangi Giselle. Namun ia tidak mau lagi jika diminta menjadi orang lain. Ia sudah lelah. Tak lama kemudian Alana yang merupakan sepupu Gara itu masuk ke dalam kamar nya. Ia langsung mendekati Gara saat ini.
"Apa kenapa deh? Kok muram kayak gitu? Pasti Kak Giselle lagi ya? Ck kan apa Alana bilang. Kalo kakak masih sayang sama Kak Giselle ya jangan di putusin dong, balikan lagi aja deh kalo gitu. Daripada putus malah kayak gini kan A Gara juga ga tenang kan pasti? Lagian kenapa sih harus putus juga, Aa mah aneh ya masih sayang malah diputusin." ujar Alana pada Gara itu.
"Syutt udah deh Alana, kamu itu belum tahu apa alasan yang pasti jadi ga usah ngomong gitu. Kenapa kamu bisa tahu kalo Aa masih sayang sama Giselle?" tanya Gara karena sebelumnya ia belum menceritakan juga.
"Ya Alana tau lah A. Itu dari muka Aa aja udah keliatan susah banget kayak nya hidup nya tuh. Begini ya Aa, semua nya udah keliatan dari muka Aa. Terus juga ya tadi itu trending dimana-mana berita kalo hari ini Aa baik banget kata nya sama Kak Giselle. Mulai dari A Gara bantuin Kak Giselle di GOR, terus juga waktu A Gara rela mecahin telur demi bisa dihukum bareng Kak Giselle. Pokok nya masih banyak banget deh. Kalo kayak gitu cara memperlakukan A Gara ke Kak Giselle ya gimana A Gara mau di percaya sama orang-orang kalo A Gara udah ga cinta sama Kak Giselle. Mau A Gara ngomong berbusa pun A Gara ga bakalan deh bisa dipercaya." ujar Alana sangat panjang ke Gara.
Gara pun terdiam karena apa yang di katakan oleh Alana itu benar ada nya. Ia memang seperti nya akan sulit di percaya oleh orang-orang nantinya.
"Gua ga tahu harus gimana Alana. Kayak gua pingin balikan sama Giselle tapi gua takut hal yang ga gua ingin kan nanti terjadi." ujar Gara tersebut.
"Gimana kalo Aa tuh kayak nyoba buat menjalani hari-hari Aa dan menikmati nya pas Aa sama Kak Giselle pacaran ini. Masih ada lima hari kan? Nah pas akhir-akhir itu apa yang dirasakan ssma A Gara, jadi nanti nya A Gara bisa tuh ngerasain mau putus atau lanjut. Aa percaya aja sama hati Aa. Pasti bakalan baik-baik aja kalo percaya sama diri sendiri." ujar Alana menasihati.
"Oke deh Aa bakalan nyoba. Makasih ya adik kecil nya Aa. Jangan tambah gede, kalo tambah gede kamu ga imut lagi ntar." ujar Gara yang membuat Alana manyun saat ini. Gara pun tertawa ngakak pada saat ini.
Hari pun sudah berganti dan saat ini merupakan hari ketiga dimana Gara dan Giselle berpacaran karena Seven Days For Love. Gara kembaki menjemput Giselle dan ia akan merubah bagaimana dirinya memperlakukan Giselle. Maybe, sedikit merubah. Jadi ia nanti tidak akan terlalu dingin pada Giselle. Ia akan bersikap biasa saja layak nya ia berteman dengan yang lain.
Oke Gara Lo pasti bisa sekarang. Semangat Gara. Batin Gara yang sudah sampai di depan rumah Giselle. Gara saat ini melihat Giselle yang sudah mendekati mobil nya dan Gara membuka mobil itu dari dalam membuat Giselle seperti nya cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Gara itu.
"Pagi Gara." ujar Giselle dengan senyuman dan kali ini sebenarnya Giselle sudah tidak berharap lagi bahwa sapaan nya akan di balas oleh Gara tapi saat ia sudah tidak berharap malah saat ini ia mendapat kan kembali.
"Pagi Giselle." jawab Gara yang mana membuat Giselle langsung menatap ke arah Gara dengan pandangan yang tampak kaget sekali saat ini.
"Ah kamu jawab sapaan aku Gar? Makasih Gar." ujar Giselle tersebut. Saat ini Gara tak menjawab lagi tapi Gara sudah menancap gas nya. Meski pun sudah tidak di jawab lagi tapi Giselle sudah sangat senang sekali. Bahkan Gara bisa membuat hari nya menjadi bahagia sampai nanti hanya dengan satu sapaan saja. Sungguh sangat ajaib sapaan dari Gara kepada Giselle.
Mereka berdua akhie nya sudah sampai juga di SMA 25 dan saat ini mereka pun turun dari mobil lalu mereka masuk ke sekolah. Giselle tampak masih tersenyum dengan senang, ia bahkan terlihat sangat semangat juga.
"Selle, nanti pulang sekolah mau temenin gua? Temenin gua. Gua mau nyari kado ulang tahun buat Vano." ujar Gara saat mereka berdua sudah berada di depan kelas mereka itu. Giselle tampak berhenti bergerak rasa nya Gara belum cukup membuat dirinya bahagia, rasa nya Gara ingin menerbang kan Giselle saat ini. Dan itu tampak sangat berhasil untuk dilakukan oleh Gara.
"Mau, kapan pun kamu mau aku bisa kok Gara. Nanti pulang sekolah aku temenin kamu." ujar Giselle dengan wajah dan senyum merekah nya itu.
"Oke kalo gitu, ayo masuk." ujar Gara diangguki oleh Giselle. Mereka berdua masuk dna saat ini Giselle sudah duduk di tempat duduk nya ia masih terlihat tersenyum terus. Hanna dan Salsa pun mendekati Giselle saat ini.
"Weh kenapa nih kok senyum terus? Ada yang lagi bahagia ini." ujar Salsa dan hanya di lihat oleh Giselle dan ia hanya tersenyum terus. Ia masih belum bisa bercerita kepada mereka berdua. Ia terlalu senang pada saat ini.
Mereka semua saat ini sudah duduk di bangku mereka masing-masing karena memang bel masuk baru saja berbunyi dan saat ini kakak kelas juga sudah datang. Mereka semua pun memulai PLS mereka kali ini dengan berdoa. Giselle tampak lebih semangat hari ini, ia benar-benar tidak bisa meredam kebahagiaan dan semangat nya itu saat ini. Sangat tidak bisa.