Loey memapah Jieya masuk ke kamarnya. Begitu pintu dibuka, aroma sandalwood dan musk, sama seperti aroma tubuh Loey menguar, juga bau tembakau. Kamar itu cukup tertata rapi, Jieya menduga Ella Ahn yang merapikannya setiap hari. Karena, agak tidak mungkin pria urakan, anggota geng, macam Loey, bangun pagi dan membereskan kamar tidurnya. Jieya mengedarkan pandang ke seisi kamar dan menemukan bahwa kamar Loey adalah kamar sederhana, simple tanpa banyak barang. Temboknya sengaja menampilkan susunan bata abu-abu dan ada pigura bergambar seorang wanita yang hanya menampilkan bahu ke bawah. Jieya tidak tau siapa wanita itu? Apakah itu kekasih Loey yang sempat dilihatnya di ruang perpustakaan? Di sisi kanan ranjang terdapat jendela kaca miring, setengah menempel pada atap yang rendah, dibingka