"Iya, Niar. Kami ucapkan maaf sebesar-besarnya atas kesalahpahaman ini. Tolong masuk kembali seperti biasa di Fairy Florist, ya!"
Suara dari Mbak Fina malam itu menjadi sebuah oase bagi kegersangan hidup Niar selama beberapa hari ini. Seolah menemukan penghiburan setelah sebelumnya tenggelam dalam sebuah penghinaan maha besar.
"Begitu, ya, Mbak? Memangnya sudah ketemu siapa pelakunya? Yang memfitnahku itu?" tanya Niar penasaran dengan perkembangan kasus sabotase proyek yang dipakai untuk memfitnah dirinya.
Terdengar suara Mbak Fina menarik napas panjang.
"Belum, Niar. Tapi kami sudah mengecek kamera CCTV dan melihat jam kedatanganmu serta siapa saja yang masuk ke ruang gudang stok di saat perkiraan necklace itu hilang. Gak ada kamu saat itu."
"Oooh, syukurlah, Mbak. Menjadi tertuduh
