Orderan Absurd

1171 Words

Ikut masuk ke dalam ruangan yang berdominasikan warna cat dindingnya yang krem bergaris-garis coklat tua, membuat Niar serasa masuk ke kampung coklat saja. Ia tak menyangka cowok ini akan sedetail itu mendekor ruangan kerjanya. Ruangan Mbak Vivid saja tampak biasa dan normal tanpa dekor apa pun yang mencirikan selera khas sang pemilik ruangan. "Duduk. Ini tugas kamu. Selesein dengan baik kalau mau kontrak kerja kamu masih berlaku hingga bulan depan!" Ucapan Aksa bagai petir yang menyambar di siang bolong. "Ap-apa-apaan ini! Kontrak kerja yang kutanda-tangani dengan Mbak Vivid sudah tertera dua bulan masa magang dan setahun kontrak diperbarui berkala, ya!" "Aku ownernya," bantah Aksa keras. "Aku nggak peduli, ya! Owner kek, apa kek. Yang penting yang berlaku adalah surat kontrak yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD