Kekhawatiran Dean

1074 Words

Sarapan pagi di hari pertama berada di London itu pun akhirnya selesai. Kerinduan Gwen tehadap ayahnya sedikit terobati berkat roti panggang buatan Frank yang benar-benar lezat. Gwen lantas berpikir perihal kehidupan Nich yang telah berubah drastis. Kehidupan pria yang menjadi suami kontraknya kini sungguh berbeda dengan yang dulu. Rumah mewah, para maid yang bekerja, asisten, sopir pribadi, mobil, uang, bahkan koki sekalipun. Segalanya telah dimiliki oleh Nich. Namun, yang membuat Gwen tak habis pikir adalah—mengapa pria itu masih mau mengejarnya. Bahkan tidak ragu untuk mengajaknya menikah. Apakah Nich sungguh masih memiliki rasa padanya, hingga dia bersikap seperti ini. Atau, apakah Nich hanya merasa penasaran saja, dan ingin mendapatkannya kembali. 'Aku tidak pernah menganggap perni

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD