When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ngh... Sebuah lenguhan keluar dari bibir Reana namun tetap tidak terbangun membuat Kelandru berkerut dari gadis ini aneh sekali. Kelandru pun menatapi Reana kemudian mendekati wajahnya pada d**a Reana lalu mendarat ke leher jenjang gadis itu, aroma sabun di leher Reana membuat Kelandru terpancing untuk menjelajahi leher itu. Rea menggeliatkan badannya merasa geli lalu mendorong sesuatu yang bermain dilehernya sembari menggerutu tidak jelas. "Ah abizu zu...@!#*?? Sesuatu itu terus berlanjut tanpa mau berhenti terus mengecupi leher Rea tanpa ampun dan mulai menggilai kini dia manaiki tubuh Rea dengan satu tangan Rea yang ia tahan agar tidak menindih Reana, "Istriku sayang izinkan aku melakukannya, ini sudah di kamar kita bukan di toilet lagi." kaya pria itu sengaja bersuara lalu melanju