018:ZIA-TUMIS JAMUR

2016 Words

“Maaf telat ya, Mi,” ujarku, memelas. “Ngga apa-apa. Kan kamu nunggunya juga jadi lama, ngabisin antrian yang lain dulu. Satu sama jadinya kan?” canda Mami yang sontak membuatku terkekeh sembari mengatupkan bibir. “Paham kok Mami, kalau sudah urusan sama Kang Hujang emang suka lama jadinya.” “Kok jadi Rain?” Suamiku tak terima. Padahal tak salah kok, dia itu manusia yang kerap membuatku lupa waktu. “Tunggu ya, Mami cek dulu hasil skin analized-nya,” gumam beliau kemudian seraya memerhatikan layar komputer. “Bagus kok, Zi. Belum perlu dilaser juga, masih oke. Skin booster juga masih belum perlu, bulan depan aja,” sambungnya. “Berarti sekarang … facial aja. Atau mau nyoba perawatan lain?” “Ikut rekomendasi Mami aja,” jawabku. “Oke. Facial aja, sayang,” tanggap Mami. “Kang Hujan? Mau jug

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD