Di taman Hampir sepuluh menit sudah Aaron dan Malikha duduk di bangku taman. Tapi, keduanya tidak saling berbicara. Yang ada, Aaron merasa terganggu oleh suara tangisan yang keluar dari bibir wanita di sampingnya. Seolah hati lelaki itu memberontak, ingin merengkuh tubuh mungil dan terlihat lemah. Namun, karena batasan di antara keduanya membuat Aaron hanya mampu menyindir Malikha. "Apa kamu akan terus menangis seharian di sini, hingga air matamu kering? Bahkan, saat kamu ingin menangis lagi sudah tidak ada lagi air mata di kedua kelompok matamu ini,'' sindir Aaron, masih menatap ke depan seraya menikmati sebatang rokok di tangannya. Malikha sama sekali tidak tergantung dengan kalimat Aaron, malahan wanita itu semakin mengencangkan suara tangisannya dan juga berteriak meluapkan apa yan
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books