"Apa pekerjaanmu sudah selesai? kalau sudah cepatlah keluar dari ruangan ini, ucap Rayyan, meski bicara dengan susah payah namun dia ingin mengusir wanita ini untuk segera pergi dari ruangannya. Hari ini Saiqa kembali melakukan pemeriksaan seperti biasanya. Dari tadi bahkan Rayyan tidak menatap ke arah wanita itu, ia terus mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tidak ingin membuat matanya jadi sakit ketika melihat seorang wanita buruk rupa. "Maaf Tuan, bisa anda buka mulut anda?" balas Saiqa, bukannya mengiyakan untuk keluar dia malah memberi perintah pada Rayyan untuk membuka mulut. Sebuah perintah yang benar-benar membuat Rayyan merasa kesal. Dia tidak mau menuruti tapi sadar juga jika wanita ini hanya sedang menjalankan tugasnya. Mau tidak mau Rayyan menurut, dia menghadap ke arah