46. Arseno Gunawan

1240 Words

"Kenapa melamun terus?" Dhafi meletakkan tas kerjanya di atas meja makan. Tadi pagi-pagi sekali dia pergi membeli sarapan, setelah itu membangunkan istrinya untuk sarapan. "Masih kepikiran soal semalam?" tanya Dhafi sambil mengusap kepala istrinya. Indira menoleh, dia menghela napasnya panjang. "Aku masih gak habis pikir Mas, kenapa Mas Latif, sebegitunya sama aku?" "Padahal, aku sama Mbak Winda aja cantikkan Mbak Winda," ucap Indira. Dhafi mulai mengoles roti miliknya. "Itu kan katamu, cantik itu relatif, dan menurutku kamu lebih manis dari dia, kamu tau, wajah manis itu tidak membosankan kalau dipandang," kata Dhafi. "Uh Mas bisa aja pagi-pagi gombal," ujar Indira. Mendengar itu Dhafi yang baru saja mengunyah roti dimulutnya, langsung terbatuk. Dia tidak menduga kalau apa ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD