"Kalau kamu masih–" "Nggak Mas!" Dengan cepat Indira menyela ucapan Dhafi. "aku cuma takut kecewa lagi." Gadis itu menghela napasnya panjang. "Kecewa lagi?" tanya Dhafi. Indira menangis, lalu dia hapus air mata yang jatuh ke pipinya. "Dari kecil, aku gak kenal siapa ayahku. Aku hanya bisa menahan kecewa, kenapa harus aku anak yang tidak punya ayah? Kenapa ayahku yang harus jadi laki-laki tidak bertanggung jawab?" Gadis itu mulai terisak hingga menjeda ucapannya. "Mas Latif, dia laki-laki pertama yang baik dan perhatian sama aku," ucapnya kemudian. "Tapi, dia juga berakhir mengecewakan." Itu bagi Indira. Meski dia punya Affan, kakak satu ayah berbeda ibu, meski Affan baik padanya, tentu rasanya berbeda, apalagi Affan sudah beristri, fokus perhatian kakaknya itu tentu untuk keluarga