21. Lamaran

1236 Words

"Dhaf, kamu serius mau melamar adikku?" Affan yang baru saja pulang dengan istrinya, tak membuang waktu. Dia langsung mengajak sahabatnya duduk bersama di ruang kerja pria itu. Melamar, memang itu berita bagus. Tapi Affan sangat mengenal baik Dhafi dan kehidupannya. Affan juga tahu prinsip sahabatnya yang pernah berikrar tidak akan menikah seumur hidupnya. Apalagi beberapa minggu yang lalu, Dhafi menolak permintaannya menikahi Indira. "Sebenarnya, begini ...."Dhafi berpikir sesaat, dia harus jujur pada Affan. " jadi Latif kemarin ...." Akhirnya, Dhafi menceritakan kejadian di mana Latif hampir melecehkan Indira yang berhasil dia selamatkan, juga kejadian tadi siang di apartemen saat Indira datang menjenguknya. "Kurang ajar!" ujar Affan, pria itu mengepalkan tangannya. "kenapa kau t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD