"Lan, bangun Lan." Aku dengar suara Ani, tetapi mata ini susah untuk dibuka. Kaki terasa berat untuk digerakkan. "Lan, antar aku Lan!" Mengumpulkan energi sebesar mungkin untuk membuka kelopak mata ini. "Iya bentar ya Ni." "Ya ampun, kamu tidur kok kayak orang mati sih." "Capek Ni, kakiku rasanya bengkak." "Disuruh ngapain saja kemarin." "Lari muter-muter lapangan." Setelah jiwaku terkumpul semua, aku bergerak untuk bangun dan meminta bantuan Ani agar bisa berdiri. Dengan sedikit pincang aku memasuki kamar mandi. Setelah selesai, aku siap untuk mengantar Ani yang sudah menungguku. "Gak usah dandan Lan, pakai masker aja jadi wajahmu gak nampak pucat-" protesnya ketika aku berdiri di depan cermin. Tidak akan aku biarkan orang-orang melihat wajahku sembab seperti orang yang baru