Part 23. The agreement

1642 Words

Pernikahan adalah hal yang sakral. Tidak seharusnya dipermainkan -- kanaya putri -- **** Dini hari itu Naya terbangun dengan sosok kecil berada di pelukannya. Senyum mengembang dibibirnya. Ia mengingat kejadian sehari sebelumnya. Naya mengusap rambut mekka, anak itu bergumam dalam tidurnya. Suara notifikasi membuatnya beranjak, turun dari ranjang, dan mengambil handphone yang terletak di atas meja nakas. Ia mengernyit ketika melihat nama pengirim pesan. " Ngapain pakai kirim pesan segala, padahal bisa ngomong langsung." gumamnya. Namun begitu, tangannya tetap bergerak membuka pesan singkat tersebut. ' Kita perlu bicara Nay. Bisa?' Naya segera mengetik balasannya. ' Bisa. Nanti habis sarapan ya' Setelah itu Naya mengembalikan kembali handphone nya ke atas nakas. Ia memperbaiki letak s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD