Sherly menyipitkan matanya. “Kok kamu jadi salahin aku? Harusnya yang kamu salahkan itu Alana. Siapa suruh dia seenaknya pegang-pegang tangan kamu dengan mesra. Ya jelas aku marah lah, sayang. Kamu ‘kan calon suami aku!” “Tapi kelakukan kamu di dalam bioskop yang menampar Alana, sudah menunjukan betapa kamu terlihat lebih rendah dari dia. Kamu bukan hanya mempermalukanku. Tapi juga mempermalukan dirimu sendiri. Kamu benar-benar membuatku muak, Sherly!” kesal Andra mendengkus masam. “Sekarang kamu pulang saja sendiri! Jangan ikut dengan mobilku!” Mulut Sherly membuka saat Andra mengatakan itu lalu membalikan badannya melangkah menuju mobil. “Andra! Tidak bisa begitu dong, sayang. Aku ‘kan ke sini sama kamu, ya aku pulang harus sama kamu juga?” Sherly menjeritkan protesnya. Sambil mene