When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara Langsung menarik kerah kemeja Satria dan melumat bibir Satria dengan begitu rakusnya. "Satria, bantu obati aku." Pinta Clara dengan nada seraknya karena sudah terbakar gairah akibat obat perangsang yang diberikan oleh Soni. "Memang cuma aku yang bisa mengobati mu, Sayang." Ujar Satria yang langsung menyesap leher dan juga bibir Clara. Figo, asisten Satria yang baru Saja ingin masuk ke dalam mobilnya langsung menoleh ke kursi belakang, di mana sang Tuan sedang berusaha membuka pakaian kekasihnya, yang tak lain adalah Clara. Dengan cepat namun gerakan pelan Figo langsung menutup matanya secara bergantian dari mata kiri ke mata kanan, lalu kembali menutup pintu mobil agar tidak mengganggu aktivitas sang Tuan dengan pelan dan tanpa menimbulkan suara, terlebih Figo tidak ingin matanya