When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dengan gerakan pelan Soni keluar dari ruang inap Kakek Bastian, dan betapa terkejutnya Soni saat melihat pemandangan di depannya. "Apa yang kamu lakukan, Clara!" teriak Soni dengan lantangnya, bahkan sampai membuat Clara terkejut mendengar suara teriakan Soni. Wajah Soni sudah mengeluarkan keringat dinginnya, bahkan sampai wajahnya berubah merah padam saat melihat tangan Clara berada di leher Febi. Clara yang terkejut mendengar suara lantang Soni dengan gerakan pelan menjauhkan tangannya dari leher Febi. Clara mengibaskan tangannya seperti seorang yang tengah membersihkan tangannya yang kotor sambil menatap wajah Soni yang begitu sangat murka terhadap dirinya. Soni menolong Febi yang terlihat sangat lemah, bahkan Soni melihat dengan begitu jelas kalau Febi sudah terlihat lemah, karena