When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Siapa kau berani mengatakan hal kotor itu pada pacarku." Ujar seorang pria yang baru saja tiba di pesta itu dengan nada yang terdengar sangat lantang, dan itu berhasil membuat semua orang yang ada di gedung pesta itu langsung menoleh ke sumber suara dengan jantung yang hampir saja berhenti berdetak karena tahu siapa orang yang baru tiba itu, tanpa terkecuali, artinya termasuk Clara juga. Clara juga sedikit terkejut melihat kedatangan Satria. Kedua mata Clara tidak berkedip dan membiarkan mengembun karena Clara masih terus melihat langkah Satria yang semakin mendekati dirinya. Yah, orang yang baru tiba di pesta itu adalah Satria. Dan semua orang terdiam seperti manekin tak berharga, itu karena mereka tahu siapa Satria. Satria mendekati Clara dan langsung memeluk Clara dari samping. "