Semakin hari perasaan Nando semakin suram. Cowok itu seperti hanya kenal hitam disetiap waktunya. Gelap. Sampai saat ini hati dan pikirannya masih berkecamuk memilih langkah apa yang harus diambil. Nando memang mencintai Rindy. Sangat malah. Tetapi, apa masih wajar baginya jikalau radarnya itu sudah terikat dengan cincin? Melihat kelakuannya yang lalu-lalu, ia hanya bisa meringis dan sadar. Bahwa apa yang ditanam, itulah yang ia tuai. Dirinya yang dulu tanpa belas kasih memutuskan pacar-pacarnya setelah bosan, kini dihadapkan dengan takdir yang jauh dari perkiraannya. Apalagi kalau sampai ditinggal nikah? Kepalanya menggeleng keras memikirkannya. Amit-amit. “Kenapa lu geleng-geleng? Lagi bikin t****k?” tegur Yogi. Seperti biasa, mereka tengah berada di basecamp sore ini. Dan bagi Gio