"Pak Dandi beneran ayahnya Bang Arga?" tanya Mika saat ia dan Lucky tengah sarapan di meja makan yang ada di rumah itu, rumah yang berfungsi sebagai kantor. Pak Dandi dan Lucky saling berpandangan sekilas lalu keduanya menatap Mika santai sambil menikmati nasi goreng buatan Mang Asep. "Ya beneran, lah, kamu sendiri yang semalem langsung tau karena wajah kami mirip, ya, 'kan?" Mika hanya tersenyum mendengar jawaban Pak Dandi. "Emangnya kenapa, Sayang?" tanya Lucky pada sang kekasih yang duduk di sebelahnya. "Enggak apa-apa, wajahnya, sih emang mirip tapi sifatnya jauh beda," jawab Mika sambil tersenyum kecil, Pak Dandi malah tertawa karenanya. "Karena Pak Dandi kalem dan Arga kayak ada gila-gilaannya?" tanya Lucky sambil tertawa, Pak Dandi juga ikut tertawa. Ia tahu betul jika Lucky