“Jessica?.” Tristan menarik diri, menatapku dengan kedua tangannya yang bersedekap. Mengikuti apa yang aku lakukan. Kepalanya mengangguk, memberikan jawaban dari pertanyaanku tentang Jessica. Tadinya aku tidak berpikir tentangnya, apa egonya sebesar itu. kerongkonganku terasa kering dan tercekat, tidak pernah terbiasa membahas perihal kematianku. Aku akan selalu merasa takut dan panik. Mengejutkan sikapnya sekasar ini mengingat dia akan di jodohkan dengan Tristan membuatku terkejut lagi. “Dia ingin membunuhku! Aku tidak percaya kakekmu akan menikahkanmu dengan wanita seperti itu. jika kalian memiliki pertikaian rumah tangga dia mungkin bisa langsung membunuhmu, pantas saja kau tidak mau. Apa kau sudah memperkirakan hal ini?.” Aku jadi prihatin dengannya, menikah dengan mafia memang