76. Tujuh enam

1007 Words

Malem hari, seperti janjinya ia akan mengelilingi kota dengan Marzlang. Kini ia telah rapig dengan style' yang benar-benar menawan, celana hitam, baju hitam polos dan tidak lupa jaket levis kebanggaannya, kaca mata yang bertengger di matanya juga tidak ketinggalan. Ia menuruni tangga tentunya dengan melempar kunci motor yang sudah berada di tangannya. Syarana yang rutinitas menonton drama korea jika malam hari tiba menoleh ke arah sang adik yang sudah rapih dan wangi semerbak tersebut. "Mau kemana bang?" tanya Syarana. "Biasa, nongkrong sama anak-anak," jawab Syafiq. Syarana menyelanya, "Gak sama Raina?" "Enggak, mau ngabisin waktu sama anak-anak dulu." Syarana hanya ber Oh ria ketika mendengar jawaban dari sang adik. "Yaudah hati-hati, jangan buat onar lu," ujar Syarana memperingati.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD