74. Tujuh empat

1001 Words

Pagi hari yang cerah membuat siapapun ingin menikmati hangatnya cahaya mentari, setelah libur beberapa hari, hari ini SMA GEMILANG kembali masuk. Syafiq yang masih gusar di balik selimutnya, bolak-balik mencari posisi yang nyaman namun sayangnya cahaya mentari dari bilik hordeng nya mengusiknya. "Silauuu Kak!" seru Syafiq kesilauan. "Udah siang, lu gak sekolah emang?!" tegas Syarana. Syafiq masih setia menggusar di kasur miliknya. "BANGUN! MALAH TIDUR LAGI!" teriak Syarana dengan lantang, Syafiq sedikit terusik karena teriakan sang Kakak hingga ia mengusap kupingnya dengan sedikit kasar. "Emang jam berapa si?" tanya Syafiq dengan serak. "Setengah 7." "Baru setengah 7...." Syafiq langsung terduduk ketika sadar. "Hah! Jam setengah 7? Astaga! Kenapa gak bangunin si Kak! Telat kan gue," o

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD