Zira menggerakkan kursi roda nya, dia ingin keluar kamar sebentar. Ini sudah sebulan dia pulang ke rumahnya, dan dia masih sering mengurung dirinya di kamar. Kehidupan Zira jatuh terlalu dalam sehingga dia sulit untuk berdiri lagi menata dirinya yang sekarang. Tentang Alvian, dia sama sekali tidak tahu. Dia masih memikirkan Alvian, apa dan sedang apa. Dia juga sering bertanya ke dirinya dimanakah Alvian sekarang. Apa dia di Fortania atau di London, apakah dia bersama Aisyah atau tidak. Zira menggerakan kursi rodanya ke dapur rumahnya. "Hai sayang... Kamu mau mommy buatkan sesuatu?" "Tidak mom, aku hanya ingin membantu jika diperbolehkan." Kata Zira sedikit tidak percaya diri. Mawar yang mengerti anaknya itu langsung memeluk Zira. "Tentu saja boleh sayang. Sini kamu lap se