Kin benar-benar membawa Anya ke vila milik temannya yang sempat dikunjungi tadi sore. Jaraknya cukup jauh, harus kembali ke daerah atas. Kabut yang cukup tebal, sempat membuat Anya khawatir. Ia juga merasa kasihan pada Kin yang harus pergi meninggalkan keluarga demi menyelamatkannya dari tuduhan tidak benar. Anya benar-benar tidak menyangka jika Kin akan senekat ini membawanya pergi, meski sudah dicegah oleh ibunya. Begitu sampai di vila, Kin membawa Anya ke dalam kamar. Mereka menempati kamar yang berbeda. Kin tidak segila itu. Tidak seperti yang Galen tuduhkan. Menduda cukup lama, tidak membuatnya haus akan kehangatan wanita. Memang ia mencium Anya, tapi bukan karena nafsu, melainkan luapan emosi yang selama ini dipendam terhadap wanita itu. Anya menoleh saat pintu kamarnya ada yang me