Anya membuka pintu pagar rumah dan tidak lupa menutupnya kembali. Di luar sudah berdiri sosok pria yang tengah menunggunya. Pakaiannya santai. Kaos tanpa lengan dan celana jin selutut. Siapa lagi kalau bukan si tetangga tampan dan baik hati. “Loh, kenapa Cuma sendiri? Arlo mana?” tanya Kin. “Arlo mendadak nggak bisa ikut, Mas. Katanya pusing dan sakit kepala.” Kin mengangguk pelan. “Oh begitu. Jadi kita berdua saja?” “Mas Kin mau ngajak teman juga nggak masalah.” “Tidak. Kita pergi berdua saja. Saya malas kalau menghubungi teman-teman saya.” Sore ini Anya diajak oleh Kin pergi ke pantai. Awalnya bertiga, tapi Alro membatalkan janji seperti yang Anya katakan barusan. Sebagai orang yang tinggal di pulau yang terkenal dengan pantai yang indah, Anya cukup jarak ke sana. Ia lebih senang b